Berbagi cerita saran dapat membedakan pencari kerja dari pesaingnya dengan menunjukkan kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, dan kesesuaian mereka secara keseluruhan untuk pekerjaan tersebut. Kemampuan untuk menghasilkan solusi dan ide inovatif merupakan aset berharga di sebagian besar industri dan dapat menjadi faktor penentu bagi pemberi kerja ketika memilih kandidat untuk pekerjaan tersebut.
Memahami Perspektif Pewawancara
Saat mempersiapkan wawancara, penting untuk tidak hanya fokus pada tujuan dan kualifikasi Anda sendiri, tetapi juga pada apa yang dicari pewawancara. Memahami perspektif pewawancara dapat membantu memandu pendekatan Anda dan meningkatkan peluang Anda untuk berhasil dalam wawancara.
A. Apa yang Dicari Pewawancara Saat Wawancara
Pewawancara mencari kandidat yang tidak hanya dapat melaksanakan tugas pekerjaannya tetapi juga cocok dengan budaya dan tim perusahaan. Mereka ingin melihat demonstrasi keterampilan dan pengalaman yang tercantum dalam resume Anda dan mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana Anda akan menerapkan keterampilan ini dalam posisi tersebut.
Selain itu, pewawancara mengevaluasi keterampilan komunikasi Anda, kemampuan memecahkan masalah, dan profesionalisme Anda secara keseluruhan. Mereka ingin melihat apakah Anda dapat berpikir sendiri, mengartikulasikan pikiran Anda dengan jelas, dan menampilkan diri Anda dengan baik.
B. Pentingnya Terhubung dengan Pewawancara
Berhubungan dengan pewawancara dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam hasil wawancara. Ini dapat membantu membangun hubungan baik dan menunjukkan bahwa Anda cocok dengan budaya perusahaan.
Membangun hubungan dengan pewawancara bisa sesederhana menemukan titik temu. Hal ini dapat mencakup mendiskusikan minat yang sama, membicarakan minat Anda terhadap industri ini, atau menunjukkan antusiasme terhadap misi perusahaan.
C. Bagaimana Kisah Saran Dapat Digunakan untuk Membangun Hubungan
Salah satu cara efektif untuk terhubung dengan pewawancara adalah dengan berbagi cerita saran. Ini adalah anekdot pribadi saat Anda menawarkan saran atau solusi yang memperbaiki proses atau situasi.
Dengan berbagi cerita saran, Anda dapat menunjukkan keterampilan memecahkan masalah, menonjolkan kreativitas Anda, dan menunjukkan kemampuan Anda untuk bekerja secara kolaboratif dengan orang lain. Hal ini juga dapat membantu membangun hubungan baik dengan pewawancara dengan menunjukkan bahwa Anda memiliki pola pikir yang sama dalam mencari solusi.
Saat berbagi cerita saran, penting untuk menjaganya tetap ringkas dan relevan dengan posisi yang Anda wawancarai. Pastikan untuk menekankan dampak saran Anda dan hasil positif setelahnya.
Memahami perspektif pewawancara dan terhubung dengan mereka melalui cerita saran dapat sangat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil dalam wawancara. Dengan menunjukkan kecocokan Anda dengan budaya perusahaan dan menonjolkan kemampuan Anda dalam memecahkan masalah, Anda dapat membedakan diri Anda dari kandidat lain dan meninggalkan kesan mendalam.
Brainstorming Kemungkinan Cerita Saran
Saat mempersiapkan wawancara kerja, penting untuk menyusun cerita menarik yang menunjukkan keahlian dan pengalaman Anda yang relevan. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan berbagi cerita saran, yang menyoroti situasi di mana Anda memberikan solusi atau perbaikan yang memberikan dampak positif. Berikut adalah beberapa langkah untuk melakukan brainstorming kemungkinan cerita saran:
A. Mengidentifikasi pengalaman yang dapat diubah menjadi cerita saran
Luangkan waktu untuk merenungkan pengalaman kerja Anda sebelumnya, baik dari pekerjaan atau proyek sebelumnya. Identifikasi situasi di mana Anda telah menerapkan saran atau perbaikan, baik melalui perubahan proses, kolaborasi dengan orang lain, atau memanfaatkan keahlian unik Anda. Pengalaman-pengalaman ini dapat berkisar dari perbaikan kecil hingga transformasi yang signifikan.
B. Mengevaluasi relevansi setiap cerita potensial dengan deskripsi pekerjaan
Setelah Anda mengidentifikasi beberapa pengalaman potensial, evaluasi relevansi masing-masing pengalaman tersebut dengan deskripsi pekerjaan. Carilah keterampilan, kualitas, atau pengalaman yang secara eksplisit disebutkan atau tersirat dalam lowongan pekerjaan. Pertimbangkan bagaimana setiap cerita saran dapat menunjukkan kemampuan Anda untuk berkontribusi terhadap persyaratan pekerjaan tertentu.
C. Mempersempit pilihan Anda menjadi satu atau dua cerita yang kuat
Setelah mengevaluasi relevansi setiap cerita saran potensial, persempit pilihan Anda menjadi satu atau dua cerita kuat yang paling sesuai dengan persyaratan deskripsi pekerjaan. Pertimbangkan dampak dari saran tersebut dan keterampilan serta sifat yang ditunjukkan sepanjang cerita. Pastikan untuk berlatih menceritakan kisah-kisah ini secara ringkas dan menarik, dengan menekankan hasil positif dan peran Anda dalam mencapainya.
Melakukan brainstorming kemungkinan cerita saran dapat membantu Anda menunjukkan keahlian dan pengalaman Anda dengan cara yang menarik selama wawancara kerja. Gunakan langkah-langkah berikut untuk mengidentifikasi dan menyusun cerita menarik yang akan memberikan kesan positif pada calon pemberi kerja Anda.
Menyusun Kisah Saran Anda
Sebelum membagikan cerita saran Anda dalam sebuah wawancara, penting untuk menyusun narasi menarik yang menarik perhatian pewawancara. Berikut beberapa tip tentang cara menyusun dan menyampaikan cerita saran yang menarik.
A. Struktur dasar cerita sugesti
Cerita saran biasanya mengikuti struktur lugas yang mencakup unsur-unsur berikut:
- Masalah: Mulailah dengan menjelaskan masalah di tempat kerja yang Anda perhatikan dan dampaknya terhadap perusahaan, tim, atau pelanggan.
- Solusi: Identifikasi solusi yang Anda usulkan atau terapkan untuk mengatasi masalah.
- Tindakan: Jelaskan langkah-langkah yang Anda ambil untuk menerapkan saran Anda dan hasil yang dicapai.
- Hasil: Analisis dampak saran Anda di tempat kerja, termasuk metrik atau data apa pun yang dapat mendukung klaim Anda.
Dengan mengikuti struktur ini, Anda dapat menyajikan cerita saran Anda dengan jelas dan ringkas sehingga memungkinkan pewawancara memahami keterampilan pemecahan masalah Anda dan kemampuan untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan.
B. Kiat untuk membuat cerita menarik dan berkesan
Untuk membuat cerita saran Anda menonjol, pertimbangkan untuk memasukkan elemen-elemen berikut:
- Emosi: Gunakan teknik bercerita untuk membuat cerita saran Anda lebih menarik, seperti membangkitkan emosi yang sesuai dengan pewawancara. Misalnya, Anda bisa menjelaskan bagaimana masalah di tempat kerja memengaruhi semangat tim Anda atau membuat Anda merasa frustrasi.
- Konteks: Berikan konteks untuk cerita saran Anda dengan menjelaskan tantangan organisasi atau industri yang lebih luas yang ditangani oleh saran Anda. Hal ini dapat membantu pewawancara memahami pentingnya kontribusi Anda.
- Hasil: Soroti dampak terukur dari saran Anda, seperti peningkatan produktivitas, penghematan biaya, atau peningkatan pendapatan. Gunakan data atau bukti lain untuk mendukung klaim Anda.
- Kolaborasi: Jika memungkinkan, jelaskan bagaimana Anda berkolaborasi dengan anggota tim atau departemen lain untuk menerapkan saran Anda. Hal ini dapat menunjukkan kemampuan Anda untuk bekerja secara efektif dalam lingkungan tim.
Dengan memasukkan elemen-elemen ini, Anda dapat membuat cerita saran Anda lebih berkesan dan menyampaikan kemampuan Anda dengan cara yang lebih bernuansa.
C. Latihan menjadi sempurna: melatih cerita Anda
Setelah Anda menyusun cerita saran Anda, penting untuk berlatih menyampaikannya dengan percaya diri dan profesional.
Pertimbangkan untuk melatih cerita saran Anda dengan teman atau mentor untuk menerima umpan balik tentang penyampaian Anda dan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Ini dapat membantu Anda merasa lebih siap dan percaya diri ketika tiba waktunya untuk wawancara sebenarnya.
Ingatlah bahwa berbagi cerita saran adalah kesempatan untuk menunjukkan keterampilan Anda dalam memecahkan masalah dan kemampuan Anda untuk mendorong perubahan positif di tempat kerja. Dengan mengikuti tip berikut, Anda dapat menyusun cerita saran yang menarik dan berdampak yang akan meninggalkan kesan mendalam pada pewawancara Anda.
Memasukkan Kisah Saran Anda ke dalam Wawancara
Setelah menyusun cerita saran Anda, penting untuk bersikap strategis dalam mengintegrasikannya ke dalam wawancara Anda. Bagian berikut akan mengeksplorasi penentuan waktu yang tepat untuk memperkenalkan cerita Anda, cara untuk mengintegrasikan cerita Anda selama wawancara, dan menghindari kesalahan umum saat berbagi cerita Anda.
A. Menentukan Waktu yang Tepat untuk Memperkenalkan Cerita Anda
Waktu adalah segalanya. Penting untuk menentukan waktu yang tepat untuk memperkenalkan cerita saran Anda. Biasanya, waktu terbaik untuk memperkenalkan cerita Anda adalah ketika ditanya pertanyaan wawancara yang populer, “Ceritakan tentang diri Anda.” Bersamaan dengan perkenalan singkat, Anda dapat menyebutkan bahwa Anda memiliki cerita saran yang akan menunjukkan bagaimana Anda mengatasi tantangan atau memecahkan masalah yang akan menjadikan Anda aset bagi perusahaan.
Namun, jika pewawancara belum menanyakan pertanyaan “ceritakan tentang diri Anda”, ada cara lain untuk menemukan waktu yang tepat untuk menyampaikan saran Anda. Dengarkan isyarat selama wawancara yang mungkin mendorong Anda untuk memperkenalkan cerita Anda. Misalnya, jika pewawancara mengajukan pertanyaan tentang pengalaman masa lalu Anda, dan cerita saran Anda relevan dengan pertanyaan tersebut, Anda dapat menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan cerita Anda sebagai cara untuk mengilustrasikan kekuatan Anda.
B. Cara Mengintegrasikan Cerita Anda Sepanjang Wawancara
Kisah saran Anda bukan hanya disebutkan satu kali saja. Ini harus diintegrasikan secara halus selama wawancara untuk memperkuat kekuatan Anda dan menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda adalah kandidat terbaik untuk pekerjaan itu. Berikut beberapa cara Anda dapat mengintegrasikan cerita Anda ke dalam wawancara:
Selama pertanyaan “ceritakan tentang kapan”: Kisah saran Anda dapat digunakan sebagai contoh selama pertanyaan wawancara perilaku yang dimaksudkan untuk menunjukkan keterampilan analitis, pengambilan keputusan, dan kepemimpinan Anda.
Selama pertanyaan “apa kekuatan/kelemahan Anda”: Gunakan cerita saran Anda untuk menyoroti kekuatan Anda dengan memberikan contoh nyata tentang bagaimana Anda mengatasi tantangan.
Selama pertanyaan “mengapa Anda ingin bekerja di sini”: Dengan mengintegrasikan cerita saran Anda ke dalam jawaban Anda, Anda dapat menunjukkan penelitian Anda tentang perusahaan dan bagaimana keterampilan Anda selaras dengan nilai-nilai perusahaan.
C. Menghindari Kesalahan Umum Saat Berbagi Cerita Anda
Berbagi cerita saran Anda dapat membuat atau menghancurkan wawancara Anda. Penting untuk menghindari kesalahan umum berikut saat berbagi cerita Anda:
Berbagi secara berlebihan: Usahakan cerita Anda tetap singkat dan fokus, hindari memberikan detail yang tidak perlu atau berbagi informasi yang tidak relevan secara berlebihan.
Bertele-tele: Tetap pada intinya dan singkat dalam bercerita. Hindari keluar dari topik, karena dapat membuat Anda terlihat tidak siap atau tidak profesional.
Nada negatif: Hindari menggunakan nada negatif, seperti menyalahkan orang lain atas suatu masalah. Sebaliknya, tekankan solusi yang Anda berikan dan hasil positif yang dihasilkannya.
Dengan mengikuti tip berikut, Anda dapat Menguasai Wawancara Anda dengan membagikan cerita saran Anda dengan cara yang menunjukkan keahlian, kekuatan, dan kemampuan memecahkan masalah Anda.
Menanggapi Pertanyaan Pewawancara Potensial
Sebagai kandidat pekerjaan, salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk mempersiapkan wawancara adalah mengantisipasi pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara dan mempersiapkan jawaban Anda sesuai dengan itu.
A. Mengantisipasi pertanyaan
Selama wawancara, pewawancara kemungkinan akan mengajukan pertanyaan yang dirancang untuk membantu mereka mengenal Anda lebih baik dan menilai kesesuaian Anda untuk peran tersebut. Ini mungkin termasuk pertanyaan tentang pengalaman Anda sebelumnya, kekuatan dan kelemahan Anda, serta tujuan dan aspirasi karier Anda.
Untuk bersiap menghadapi pertanyaan-pertanyaan seperti ini, ada baiknya untuk meneliti perusahaan dan peran yang Anda lamar, dan meninjau deskripsi pekerjaan dengan cermat. Pikirkan tentang keterampilan dan pengalaman yang Anda miliki yang membuat Anda cocok untuk peran tersebut, dan bersiaplah untuk memberikan contoh spesifik yang menunjukkan keahlian Anda.
B. Menyesuaikan respons Anda
Penting untuk menyesuaikan respons Anda terhadap berbagai jenis pertanyaan untuk memastikan Anda memberikan informasi yang dicari pewawancara. Misalnya, jika pewawancara bertanya tentang pengalaman Anda dengan program perangkat lunak atau teknologi tertentu, bersiaplah untuk memberikan rincian tentang cara Anda menggunakannya dan hasil yang Anda capai.
Demikian pula, jika pewawancara bertanya tentang keterampilan kerja tim Anda, bersiaplah untuk memberikan contoh kolaborasi sukses yang pernah Anda ikuti, serta strategi apa pun yang Anda gunakan untuk menyelesaikan konflik atau meningkatkan komunikasi dalam tim.
C. Menangani pertanyaan yang tidak terduga
Dalam beberapa kasus, pewawancara mungkin mengajukan pertanyaan tak terduga yang belum Anda persiapkan. Ini mungkin menantang, namun penting untuk tetap tenang dan tenang, dan luangkan waktu sejenak untuk mengumpulkan pikiran sebelum menjawab.
Salah satu strategi untuk menghadapi pertanyaan tak terduga adalah dengan menyusun ulang pertanyaan tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan Anda memberikan respons yang relevan. Misalnya, jika pewawancara mengajukan pertanyaan tentang topik yang tidak Anda pahami, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, “Itu pertanyaan yang menarik, dan meskipun ini bukan bidang yang saya punya banyak pengalaman, saya punya pengalaman dengan topik tersebut. sesuatu yang serupa yang dapat saya ajak bicara.”
Dengan mengantisipasi pertanyaan, menyesuaikan tanggapan Anda, dan mengembangkan strategi untuk menangani pertanyaan tak terduga, Anda dapat menempatkan diri Anda pada posisi terbaik untuk berhasil dalam wawancara dan mendapatkan pekerjaan impian Anda.
Tips Tambahan untuk Sukses
Ketika Anda ingin berhasil dalam wawancara dan mengesankan manajer perekrutan, ini bukan hanya tentang kualifikasi dan pengalaman Anda. Ini juga tentang bagaimana Anda menampilkan diri, baik secara verbal maupun nonverbal. Berikut beberapa tip tambahan untuk membantu Anda sukses:
A. Tunjukkan, jangan katakan: gunakan contoh spesifik untuk mendukung cerita Anda
Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan selama wawancara adalah menceritakan kisah yang menyoroti pencapaian Anda dan menunjukkan keahlian Anda. Namun, sekadar membuat pernyataan tentang pencapaian Anda tidak selalu cukup. Untuk benar-benar memberikan dampak, Anda perlu menunjukkan, bukan memberi tahu. Ini berarti memberikan contoh dan bukti spesifik untuk mendukung klaim Anda.
Misalnya, alih-alih mengatakan “Saya seorang pemecah masalah yang hebat”, berikan contoh masalah sulit yang pernah Anda hadapi dan jelaskan cara Anda menyelesaikannya. Dengan cara ini, manajer perekrutan dapat melihat keterampilan Anda dalam tindakan dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan Anda.
B. Tetap pada topik: menghindari jebakan tersimpangkan
Selama wawancara Anda, penting untuk tetap fokus dan sesuai topik. Meskipun memberikan informasi tambahan atau memperluas poin-poin tertentu tidak masalah, jika teralihkan bisa menjadi hal yang sangat merugikan manajer perekrutan.
Untuk menghindari hal ini, pastikan Anda mempersiapkannya terlebih dahulu dan menuliskan beberapa poin penting yang ingin Anda bahas. Anda juga harus melatih jawaban Anda dan memastikan jawaban Anda ringkas dan langsung pada sasaran. Jika pewawancara mengajukan pertanyaan yang tidak berhubungan langsung dengan pengalaman atau kualifikasi Anda, cobalah mengaitkannya kembali dengan poin utama Anda.
C. Latih bahasa tubuh yang baik: komunikasi nonverbal selama wawancara
Bahasa tubuh adalah bagian penting dari komunikasi, dan selama wawancara, itu sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Bahasa tubuh yang baik dapat membantu Anda tampil percaya diri, terlibat, dan profesional.
Beberapa tips bahasa tubuh yang baik saat wawancara antara lain:
- Duduk tegak dan pertahankan postur yang baik
- Melakukan kontak mata dengan pewawancara
- Tersenyum dan mengangguk sewajarnya
- Menggunakan gerakan tangan untuk menekankan poin Anda (tetapi tidak terlalu banyak)
- Menghindari perilaku gelisah atau gugup
Dengan mempraktikkan bahasa tubuh yang baik, Anda dapat menunjukkan kepada manajer perekrutan bahwa Anda yakin dengan kemampuan Anda dan bersemangat dengan kesempatan untuk bergabung dengan tim mereka.
Contoh Cerita Saran
Di bagian ini, kami akan memberikan analisis mendalam tentang kisah-kisah sugesti di kehidupan nyata dan menjelaskan mengapa kisah-kisah tersebut berhasil. Selain itu, kami akan memberikan tip untuk memasukkan elemen kisah sukses ke dalam kisah Anda.
A. Analisis mendalam tentang kisah-kisah sugesti kehidupan nyata
Untuk mengilustrasikan kekuatan cerita sugesti, kami akan memberikan beberapa contoh kisah sukses. Kisah-kisah ini berasal dari wawancara kerja di kehidupan nyata dan telah membantu para kandidat menonjol dari yang lain.
Salah satu contohnya adalah dari seorang kandidat yang sedang melakukan wawancara untuk peran layanan pelanggan. Selama wawancara, kandidat berbagi cerita tentang saat mereka melakukan yang terbaik untuk membantu pelanggan yang mengalami masalah dengan pesanan mereka. Kandidat menjelaskan secara rinci bagaimana mereka mendengarkan kekhawatiran pelanggan, merasa memiliki masalah, dan menemukan penyelesaian yang melebihi harapan pelanggan. Kisah ini menunjukkan keterampilan kandidat yang kuat dalam memecahkan masalah, fokus pada layanan pelanggan, dan kemampuan untuk menangani situasi yang menantang dengan mudah.
Contoh lainnya adalah dari seorang kandidat yang sedang melakukan wawancara untuk peran manajemen proyek. Mereka berbagi cerita tentang saat mereka harus menjalani proyek yang sulit dengan sumber daya yang terbatas dan tenggat waktu yang ketat. Kandidat menjelaskan bagaimana mereka bekerja sama dengan tim, memprioritaskan tugas, dan berkomunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan untuk memastikan proyek berhasil. Kisah ini menunjukkan kemampuan kandidat untuk memimpin tim, mengelola sumber daya secara efektif, dan memberikan hasil di bawah tekanan.
B. Penjelasan mengapa cerita-cerita ini berhasil
Kisah-kisah yang disebutkan di atas berhasil karena menunjukkan keterampilan, pengalaman, dan nilai-nilai kandidat dengan cara yang mengesankan. Dengan berbagi contoh nyata tentang bagaimana mereka menerapkan keterampilan mereka dan mengatasi tantangan, para kandidat memberikan kesan mendalam pada pewawancara. Kisah-kisah tersebut juga menunjukkan bahwa para kandidat memiliki pemahaman mendalam tentang peran yang mereka wawancarai, dan mampu menerapkan keterampilan mereka dalam konteks yang relevan.
Selain itu, ceritanya menarik dan mudah diikuti. Para kandidat menggunakan bahasa yang jelas, detail yang jelas, dan struktur narasi yang ringkas untuk menarik perhatian pewawancara. Hal ini membantu menciptakan hubungan yang kuat antara kandidat dan pewawancara, dan menunjukkan bahwa kandidat adalah komunikator terampil yang dapat menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang sederhana dan menarik.
C. Tip untuk memasukkan elemen kisah sukses ke dalam cerita Anda
Jika Anda ingin memasukkan elemen cerita saran yang sukses ke dalam wawancara Anda, berikut beberapa tip untuk Anda mulai:
Pilih cerita yang relevan: Pastikan cerita yang Anda pilih relevan dengan peran yang Anda wawancarai. Ini akan menunjukkan bahwa Anda memiliki pemahaman mendalam tentang peran tersebut dan dapat menerapkan keterampilan Anda dengan cara yang bermakna.
Jelas dan ringkas: Gunakan bahasa yang jelas, detail yang jelas, dan struktur narasi yang ringkas untuk membuat pewawancara Anda tetap terlibat. Hindari bertele-tele atau terjebak dalam detail yang tidak perlu.
Fokus pada kekuatan Anda: Pilih cerita yang menyoroti kekuatan Anda dan menunjukkan bagaimana kekuatan tersebut dapat diterapkan dalam konteks dunia nyata.
Berurusan dengan Penolakan
A. Menerima penolakan sebagai bagian dari proses
Sebanyak yang kita inginkan, kita tidak selalu bisa menghindari penolakan. Ini adalah bagian alami dari proses lamaran kerja dan terjadi pada semua orang. Jadi, penting untuk menerimanya sebagai kenyataan dan tidak menganggapnya pribadi. Ingatlah bahwa penolakan tidak menentukan Anda atau kemampuan Anda. Sebaliknya, cobalah melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.
B. Belajar dari kesalahan Anda
Penolakan bisa menjadi pengalaman pembelajaran yang berharga jika Anda melihatnya dengan cara yang benar. Ketika Anda menerima umpan balik tentang mengapa Anda tidak terpilih untuk pekerjaan itu, penting untuk menanggapinya dengan serius dan menggunakannya untuk keuntungan Anda. Ajukan pertanyaan pada diri Anda seperti: Apakah saya cukup mempersiapkan diri? Apakah saya menekankan keterampilan dan pengalaman saya yang relevan selama wawancara? Apakah saya terhubung dengan pewawancara? Setelah Anda mengidentifikasi potensi kesalahan atau kelemahan, Anda dapat berupaya memperbaiki aspek-aspek tersebut sebelum wawancara berikutnya.
C. Nasihat untuk bergerak maju setelah penolakan
Setelah ditolak, wajar jika Anda merasa putus asa, namun penting bagi Anda untuk bangkit dan terus melangkah maju. Berikut beberapa tip untuk membantu Anda melakukannya:
- Jangan tersinggung: Ingatlah bahwa perusahaan sedang mencari serangkaian keterampilan dan pengalaman tertentu, dan itu tidak berarti Anda tidak berbakat atau berharga.
- Mintalah umpan balik: Hubungi perusahaan dan ucapkan terima kasih karena telah mempertimbangkan Anda. Kemudian, tanyakan apakah ada umpan balik yang dapat mereka berikan untuk membantu Anda meningkatkan wawancara di masa depan.
- Teruslah berlatih: Semakin banyak wawancara yang Anda lakukan, Anda akan semakin nyaman dan percaya diri. Terus latih keterampilan wawancara Anda dengan melakukan wawancara tiruan dengan teman atau anggota keluarga, atau pertimbangkan untuk bekerja dengan pelatih karier.
- Tetap positif: Penting untuk menjaga pola pikir positif dan tidak membiarkan penolakan menguasai diri Anda. Pertahankan sistem dukungan yang kuat dari keluarga dan teman di sekitar Anda, dan ingatlah bahwa hanya dibutuhkan satu jawaban “ya” untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan.
Penolakan mungkin sulit untuk dihadapi, namun penting untuk melihatnya sebagai pengalaman belajar dan tidak menyerah. Dengan menerima penolakan sebagai bagian dari proses, belajar dari kesalahan Anda, dan mengikuti tip berikut untuk maju, Anda dapat bangkit kembali dan sukses dalam wawancara berikutnya.