Soft skill adalah seperangkat atribut pribadi dan kemampuan interpersonal yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Keterampilan ini dapat mencakup komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, pemecahan masalah, manajemen waktu, dan kecerdasan emosional.
Soft skill menjadi semakin penting di tempat kerja selama bertahun-tahun karena organisasi menyadari bahwa keahlian teknis saja tidak cukup untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan kompetitif saat ini. Pengusaha telah memahami bahwa individu dengan soft skill yang kuat lebih siap untuk bekerja secara efektif dengan orang lain, membangun hubungan, dan beradaptasi dengan perubahan keadaan.
Soft skill sering disebut sebagai ‘keterampilan bersosialisasi’, ‘keterampilan interpersonal’, atau ‘kecerdasan emosional’. Mereka adalah atribut dan kemampuan pribadi yang membantu seseorang menavigasi dan berhasil dalam lingkungan kerja. Soft skill tidak spesifik untuk pekerjaan atau industri tertentu, namun sangat penting untuk kesuksesan individu dan organisasi.
Pentingnya Soft Skill di Tempat Kerja
Saat ini semakin banyak kesadaran akan pentingnya soft skill di tempat kerja. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan soft skill yang kuat mempunyai peluang lebih besar untuk berhasil dalam karier mereka, menikmati kepuasan kerja yang lebih besar, dan memperoleh gaji yang lebih tinggi. Selain itu, organisasi dengan karyawan yang memiliki soft skill yang sangat baik cenderung memiliki tim yang lebih kuat, produktivitas yang lebih tinggi, dan tingkat retensi karyawan yang lebih baik.
Sejarah Singkat Soft Skill
Konsep soft skill sudah ada sejak pertengahan abad kedua puluh ketika pertama kali digunakan untuk menggambarkan keterampilan interpersonal para pemimpin militer. Istilah ini semakin meluas pada tahun 1970an ketika para sosiolog mulai mempelajari karakteristik orang-orang sukses di berbagai bidang. Fokus pada soft skill tumbuh pada tahun 1990an ketika organisasi mulai menyadari bahwa kesuksesan di tempat kerja bergantung pada lebih dari sekedar keahlian teknis.
Saat ini, soft skill diakui sebagai hal yang penting untuk kesuksesan profesional dan pribadi. Permintaan akan individu dengan soft skill yang kuat akan terus meningkat seiring dengan tantangan baru yang dihadapi dunia usaha, dan sifat pekerjaan yang terus berkembang.
Soft skill adalah komponen penting kesuksesan di tempat kerja. Pengusaha semakin mencari individu yang dapat berkomunikasi secara efektif, bekerja dengan baik dalam tim, dan beradaptasi dengan perubahan keadaan. Seiring dengan berkembangnya sifat pekerjaan, permintaan akan individu dengan soft skill yang kuat akan terus meningkat.
Jenis-Jenis Soft Skill
Soft skill dapat dikategorikan ke dalam berbagai jenis, yang masing-masing memainkan peran penting dalam menciptakan hubungan profesional yang sukses dan langgeng. Jenis-jenis tersebut antara lain:
A.Komunikasi
Komunikasi adalah landasan soft skill. Merupakan kemampuan menyampaikan informasi secara efektif dan efisien antara dua pihak atau lebih. Komunikasi yang efektif hadir dalam berbagai bentuk, termasuk:
Komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata yang diucapkan untuk menyampaikan pesan, ide, dan emosi. Hal ini mencakup nada suara, intonasi, dan pilihan kata yang digunakan.
Komunikasi nonverbal, di sisi lain, melibatkan penyampaian pesan, ide, dan emosi tanpa menggunakan kata-kata yang diucapkan. Ini mungkin termasuk bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan bentuk isyarat nonverbal lainnya.
Komunikasi tertulis melibatkan penggunaan bahasa yang terampil untuk menyampaikan pesan dan mentransfer informasi, pemikiran, dan ide melalui kata-kata tertulis.
Mendengarkan secara aktif adalah suatu bentuk komunikasi yang melibatkan perhatian terhadap orang lain untuk mendengar dan memahami sudut pandang mereka.
B. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional atau EQ merupakan komponen penting lainnya dari soft skill. EQ mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali, mengendalikan, dan mengekspresikan emosinya, serta memahami dan merespons emosi orang lain dengan empati. EQ terdiri dari lima elemen penting:
Kesadaran diri- kemampuan untuk mengenali emosi, kekuatan, kelemahan, dan bagaimana emosi tersebut mempengaruhi orang lain.
Pengaturan diri – kemampuan untuk mengelola emosi dan perilaku dengan cara yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Motivasi- kemampuan untuk tetap bertekad dan optimis, bahkan ketika situasi penuh tekanan.
Empati- kemampuan untuk memahami emosi, perasaan, dan sudut pandang orang lain.
Keterampilan sosial- keahlian dalam membangun dan memelihara hubungan, serta mempengaruhi emosi dan perilaku orang lain secara positif.
C.Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah tentang mempengaruhi dan menginspirasi orang lain secara positif. Soft skill di bawah kepemimpinan meliputi:
Visioner – kemampuan untuk menciptakan visi masa depan yang jelas dan menarik serta memimpin orang lain menuju visi tersebut.
Kreativitas- menggunakan imajinasi untuk menghasilkan ide-ide inovatif yang dapat diubah menjadi solusi praktis.
Pemecahan Masalah- kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang kompleks dan menciptakan solusi yang layak.
Pengambilan Keputusan- membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab serta bertanggung jawab atas hasilnya.
Kemampuan beradaptasi – kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru dan serba bisa dalam penyediaan solusi.
Kesimpulan
Keterampilan lunak (soft skill) sangat penting di tempat kerja modern, dan keterampilan tersebut bervariasi tergantung pada industri dan posisi individu. Komunikasi yang efektif, kecerdasan emosional, dan keterampilan kepemimpinan adalah yang paling penting. Mengembangkan keterampilan ini merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan waktu dan upaya yang disengaja. Pengusaha semakin mencari karyawan dengan soft skill yang berkembang dengan baik, dan pencari kerja harus memastikan untuk menonjolkan soft skill mereka dalam resume dan surat lamaran mereka.
Pentingnya Soft Skill di Tempat Kerja
Soft skill menjadi semakin penting di tempat kerja. Hal-hal tersebut tidak hanya diperlukan untuk membangun hubungan yang kuat di antara rekan kerja dan dengan pelanggan, namun juga penting untuk penyelesaian konflik, kolaborasi tim, manajemen dan pengawasan yang lebih baik, serta peningkatan kinerja kerja.
A. Membangun Hubungan
Mengembangkan hubungan yang kuat adalah kunci keberhasilan kerja tim, komunikasi, dan kepuasan kerja secara keseluruhan. Keterampilan lunak seperti empati, mendengarkan secara aktif, dan komunikasi yang efektif diperlukan untuk membangun hubungan positif dalam tim dan dengan pelanggan. Ini membantu menumbuhkan budaya kepercayaan, rasa hormat, dan empati.
B.Resolusi Konflik
Konflik tidak dapat dihindari di tempat kerja mana pun, dan menyelesaikan konflik memerlukan soft skill yang kuat. Komunikasi yang efektif, mendengarkan secara aktif, empati, dan pemecahan masalah merupakan alat penting untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang penuh hormat dan positif. Soft skill dapat membantu mencegah konflik menjadi lebih serius dan dapat membantu menemukan solusi yang menguntungkan semua orang yang terlibat.
C. Kolaborasi Tim
Di tempat kerja saat ini, kerja tim sangat penting untuk kesuksesan. Keterampilan lunak seperti kolaborasi, komunikasi efektif, dan mendengarkan secara aktif membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif di mana anggota tim dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ini membantu dalam menciptakan budaya kebersamaan, di mana setiap anggota tim dihargai.
D. Peningkatan Layanan Pelanggan
Soft skill memegang peranan penting dalam memberikan layanan pelanggan yang prima. Perwakilan layanan pelanggan harus terampil dalam mendengarkan secara aktif, komunikasi yang efektif, empati, dan pemecahan masalah untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Keterampilan lunak membantu mengembangkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, sehingga menghasilkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan keuntungan.
E. Pengelolaan dan Pengawasan yang Lebih Baik
Manajer dan supervisor dengan soft skill yang kuat lebih siap untuk memimpin dan mengelola tim mereka secara efektif. Keterampilan lunak seperti empati, mendengarkan secara aktif, dan komunikasi yang efektif membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif di mana anggota tim merasa dihargai dan didukung. Hal ini membantu menghadirkan lebih banyak keselarasan, sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi.
F. Peningkatan Prestasi Kerja
Soft skill dapat meningkatkan kinerja pekerjaan dengan membantu karyawan bekerja lebih efektif dengan rekan kerja dan pelanggan mereka. Jika karyawan memiliki soft skill yang kuat, hal ini juga dapat membantu dalam menjalankan tanggung jawab pekerjaannya dengan lebih efisien. Misalnya, bekerja secara lintas fungsi menjadi lebih mudah ketika soft skill dikembangkan.
Soft skill memainkan peran penting di tempat kerja dalam berbagai cara. Perusahaan yang berinvestasi dalam mengembangkan soft skill karyawannya dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif di mana setiap orang dapat berkembang. Soft skill membantu menanamkan nilai-nilai yang mengubah budaya kerja dan interaksi manusia. Baik perusahaan maupun karyawan mendapatkan keuntungan, sehingga menghasilkan kepuasan kerja yang lebih baik dan pertumbuhan bisnis yang lebih signifikan.
Bagaimana Mengembangkan Soft Skill
Mengembangkan soft skill sangat penting dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan kompetitif saat ini. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda mengasah soft skill Anda.
A. Keterampilan Komunikasi
Berlatih Mendengarkan Secara Aktif : Komunikasi adalah proses dua arah. Mendengarkan secara aktif melibatkan perhatian yang cermat terhadap apa yang dikatakan seseorang dan meluangkan waktu untuk memahami sudut pandangnya. Ini juga melibatkan mengajukan pertanyaan, mengklarifikasi keraguan, dan merespons dengan tepat.
Meningkatkan Komunikasi Tertulis : Di dunia digital saat ini, keterampilan komunikasi tertulis menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Luangkan waktu untuk mempelajari tata bahasa, ejaan, dan tanda baca yang benar. Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas, hindari jargon, dan tulislah dengan mempertimbangkan audiens Anda.
Menghadiri Lokakarya dan Program Pelatihan : Manfaatkan kesempatan untuk menghadiri lokakarya komunikasi dan program pelatihan. Anda akan mempelajari keterampilan yang berharga, mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkannya, dan menerima masukan dari para ahli.
B. Perkembangan Kecerdasan Emosional
Belajar Mengelola Emosi : Kecerdasan emosional melibatkan kesadaran akan emosi Anda dan orang lain, dan mengelolanya secara efektif. Ini berarti mengenali saat Anda stres, marah, atau kesal, dan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan emosi tersebut.
Meningkatkan Keterampilan Sosial : Keterampilan sosial melibatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang positif. Hal ini termasuk menunjukkan empati, menjadi pendengar yang baik, dan membangun hubungan baik. Untuk meningkatkan keterampilan sosial Anda, berlatihlah menempatkan diri Anda pada posisi orang lain, dengarkan secara aktif, dan tunjukkan minat yang tulus pada orang lain.
Menumbuhkan Empati : Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Penting untuk membangun hubungan yang kuat di tempat kerja dan dalam kehidupan pribadi Anda. Untuk menumbuhkan empati, latihlah mendengarkan secara aktif, carilah peluang untuk terhubung secara emosional, dan tunjukkan kasih sayang kepada orang lain.
Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan : Keterampilan kepemimpinan sangat penting dalam lingkungan kerja saat ini. Untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan Anda, pelajari cara menginspirasi dan memotivasi orang lain, berkomunikasi secara efektif, serta mudah beradaptasi dan tangguh.
C. Mengembangkan Kualitas Kepemimpinan
Mengidentifikasi dan Menetapkan Tujuan : Seorang pemimpin yang baik tahu ke mana mereka ingin pergi dan bagaimana mencapainya. Identifikasi tujuan Anda dan buat rencana untuk mencapainya. Pertahankan tujuan Anda realistis dan spesifik, dan ukur kemajuan Anda secara teratur.
Pengambilan Keputusan : Keterampilan pengambilan keputusan yang baik sangat penting bagi setiap pemimpin. Untuk membuat keputusan yang lebih baik, kumpulkan semua informasi yang relevan, pertimbangkan pro dan kontra dari setiap pilihan, dan pertimbangkan konsekuensi dari setiap keputusan.
Pemecahan Masalah yang Efektif : Masalah tidak dapat dihindari, namun keterampilan pemecahan masalah yang efektif dapat membantu Anda mengatasinya. Analisis masalahnya, identifikasi kemungkinan solusinya, dan pilih solusi terbaik berdasarkan informasi yang Anda miliki.
Manajemen Waktu : Produktivitas dan manajemen waktu berjalan beriringan. Untuk mengatur waktu Anda secara efektif, prioritaskan tugas Anda, buat jadwal, dan hilangkan gangguan.
Mengukur Soft Skill
Soft skill sangat penting untuk kesuksesan baik dalam lingkungan profesional maupun pribadi. Namun, mengukur soft skill bisa menjadi tugas yang sulit. Pada bagian ini, kita akan membahas alat penilaian soft skill yang umum, manfaat dan keterbatasan pengukuran soft skill, dan ukuran soft skill dalam pendidikan.
A. Alat Penilaian Keterampilan Lunak yang Umum
Ada beberapa alat yang tersedia untuk mengukur soft skill. Beberapa alat yang paling umum mencakup penilaian diri, evaluasi rekan sejawat, dan penilaian penyelia. Penilaian diri mengharuskan individu untuk merefleksikan soft skill mereka sendiri dan memberikan umpan balik. Evaluasi rekan melibatkan rekan kerja yang memberikan umpan balik mengenai soft skill individu. Penilaian supervisor mengharuskan manajer atau supervisor untuk memberikan umpan balik terhadap soft skill karyawan.
Selain itu, tersedia penilaian soft skill terstandar, seperti Emotional Intelligence Quotient (EQ), Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), dan penilaian DISC. Penilaian ini dapat memberikan penilaian yang lebih obyektif dan komprehensif terhadap soft skill seseorang.
B. Manfaat dan Keterbatasan Pengukuran Soft Skills
Mengukur soft skill dapat memberikan banyak manfaat, termasuk mengidentifikasi area untuk pengembangan, meningkatkan komunikasi, dan meningkatkan efektivitas tim. Hal ini juga dapat membantu dalam rekrutmen dan seleksi, serta manajemen kinerja.
Namun, ada keterbatasan dalam mengukur soft skill. Soft skill itu kompleks dan sulit untuk didefinisikan dan diukur. Selain itu, bias dan subjektivitas dapat mempengaruhi keakuratan penilaian.
C.Ukuran Soft Skill dalam Pendidikan
Soft skill semakin penting dalam pendidikan, karena mereka memainkan peran penting dalam keberhasilan siswa dan kelayakan kerja. Ukuran soft skill dalam pendidikan meliputi penilaian diri siswa, evaluasi guru, dan penilaian standar.
Kerangka Kemitraan untuk Keterampilan Abad 21 adalah alat yang banyak digunakan untuk menilai keterampilan lunak dalam pendidikan. Ini mencakup empat kategori: komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas. Dalam beberapa tahun terakhir, penilaian digital juga bermunculan, seperti Classcraft dan Nearpod.
Mengukur soft skill dalam pendidikan dapat memberikan wawasan tentang bidang-bidang di mana siswa memerlukan dukungan tambahan, membantu pengembangan kurikulum, dan mempersiapkan siswa untuk sukses dalam karir masa depan.
Mengukur soft skill memang penting, namun memerlukan pertimbangan yang cermat dan pemilihan alat yang tepat. Institusi pendidikan harus memprioritaskan pengembangan dan evaluasi soft skill untuk memastikan siswa siap untuk sukses baik di dunia akademis maupun dunia kerja.
Soft Skill Terkait dengan Hard Skill
Selain memiliki dasar yang kuat dalam hard skill, karyawan saat ini juga harus memiliki berbagai macam soft skill agar berhasil di tempat kerja. Soft skill, yang mengacu pada kualitas pribadi seperti komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, dan pemecahan masalah, menjadi semakin penting dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan berkembang pesat saat ini.
A. Saling Ketergantungan Hard Skill dan Soft Skill
Hard skill adalah kemampuan teknis yang dipelajari melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Mereka spesifik, terukur, dan mudah diuji atau dinilai. Soft skill, di sisi lain, merupakan atribut subjektif yang seringkali sulit diukur atau diukur.
Terlepas dari perbedaannya, hard skill dan soft skill saling bergantung dan saling melengkapi. Keterampilan keras mungkin memberi Anda pekerjaan, tetapi keterampilan lunak adalah hal yang membedakan Anda dari kandidat lain dan dapat menjadikan Anda aset berharga bagi organisasi mana pun.
Misalnya, seorang insinyur dengan keterampilan teknis yang sangat baik mungkin dapat merancang produk berkualitas tinggi, namun keterampilan lunaknya, seperti komunikasi dan kerja tim, akan memungkinkan mereka bekerja secara efektif dengan orang lain, berbagi ide, dan berkolaborasi dengan rekan kerja. .
B. Pentingnya Soft Skill dalam Proses Perekrutan
Pengusaha saat ini sangat menjunjung tinggi soft skill ketika merekrut karyawan baru. Faktanya, survei terbaru yang dilakukan oleh LinkedIn menemukan bahwa 57% pemimpin mengatakan soft skill lebih penting daripada hard skill.
Hal ini karena soft skill sangat penting untuk membangun hubungan positif, memupuk kerja sama tim, dan mendorong inovasi di tempat kerja. Karyawan dengan soft skill yang kuat lebih mampu mengkomunikasikan ide-ide mereka, berkolaborasi secara efektif, dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja.
Oleh karena itu, kandidat yang memiliki kualitas tersebut sangat dicari di pasar kerja saat ini. Saat merekrut, pemberi kerja sering kali mencari kandidat yang memiliki keseimbangan antara hard skill dan soft skill.
C. Menyeimbangkan Hard Skill dan Soft Skill untuk Kemajuan Karir
Agar berhasil dalam perekonomian yang berkembang pesat saat ini, karyawan harus mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja dan teknologi yang terus berubah. Hal ini memerlukan hard skill dan soft skill.
Meskipun hard skill mungkin diperlukan untuk posisi entry-level, pengembangan dan penggunaan soft skilllah yang dapat membantu karyawan memajukan karier mereka. Soft skill memungkinkan karyawan membangun hubungan positif, berkomunikasi secara efektif, dan mengambil peran kepemimpinan.
Karyawan yang mampu menyeimbangkan antara hard skill dan soft skill akan lebih berpeluang sukses dan maju dalam karirnya. Faktanya, penelitian menemukan bahwa manajer lebih cenderung mempromosikan karyawan yang memiliki soft skill yang kuat, karena mereka sering dianggap sebagai komunikator, kolaborator, dan pemimpin yang lebih efektif.
Pentingnya soft skill di tempat kerja saat ini tidak bisa dilebih-lebihkan. Meskipun keterampilan keras dapat membantu Anda mendapatkan pekerjaan, pengembangan dan penggunaan keterampilan lunaklah yang akan membantu Anda menonjol dan memajukan karier Anda.
Soft Skill dan Hubungan Interpersonal
Soft skill sangat penting untuk pengembangan pribadi dan profesional. Mereka adalah seperangkat kualitas yang memungkinkan individu berinteraksi secara efektif dengan orang lain, membangun hubungan, dan mencapai tujuan mereka. Di bagian ini, kita akan mengeksplorasi berbagai soft skill yang dapat meningkatkan hubungan pribadi dan romantis.
A. Soft Skill dalam Pengembangan Pribadi
- Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anda
Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan mengenali dan mengelola emosi dalam diri sendiri dan orang lain. Ini adalah soft skill penting yang dapat meningkatkan kehidupan pribadi dan profesional Anda. Kecerdasan emosional melibatkan kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Dengan meningkatkan kecerdasan emosional, Anda dapat memahami diri sendiri dengan lebih baik, mengelola stres, berkomunikasi secara efektif, dan membangun hubungan yang lebih kuat.
- Mengembangkan Keterampilan Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif adalah soft skill yang melibatkan penyampaian informasi dengan jelas dan akurat. Penting untuk membangun hubungan di rumah dan di tempat kerja. Komunikator yang baik dapat mengungkapkan ide dan pendapatnya dengan jelas, mendengarkan secara aktif, dan memberikan umpan balik. Komunikasi yang efektif juga melibatkan komunikasi nonverbal, seperti bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah.
- Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan
Keterampilan kepemimpinan sangat penting untuk pengembangan pribadi dan profesional. Meskipun Anda bukan seorang manajer, keterampilan kepemimpinan dapat membantu Anda mencapai tujuan dan membangun hubungan yang kuat. Pemimpin yang kuat menginspirasi dan memotivasi orang lain, menetapkan tujuan, membuat keputusan, dan memecahkan masalah. Dengan meningkatkan kualitas kepemimpinan Anda, Anda bisa menjadi komunikator, mentor, dan pemain tim yang lebih baik.
B. Soft Skill dalam Hubungan Romantis
- Komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam hubungan romantis. Ini melibatkan mengekspresikan perasaan Anda, mendengarkan secara aktif, dan memberikan umpan balik. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan keintiman, memperkuat ikatan, dan mencegah kesalahpahaman. Penting untuk bersikap jelas dan jujur dalam komunikasi Anda, mengungkapkan penghargaan, dan melatih empati.
- Empati
Empati adalah soft skill yang melibatkan pemahaman dan respons terhadap emosi orang. Dalam hubungan romantis, empati dapat membantu memahami perasaan, kebutuhan, dan harapan pasangan Anda. Ini melibatkan mendengarkan secara aktif, menempatkan diri Anda pada posisi mereka, dan merespons secara sensitif. Empati dapat memelihara ikatan emosional dan meningkatkan kepercayaan dan rasa hormat.
Soft skill sangat penting untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Meningkatkan kecerdasan emosional Anda, mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, dan meningkatkan kualitas kepemimpinan Anda dapat membantu Anda mencapai tujuan dan membangun hubungan yang kuat. Dalam hubungan romantis, komunikasi dan empati memainkan peran penting dalam meningkatkan keintiman, kepercayaan, dan rasa hormat. Penting untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan ini untuk meningkatkan kualitas hubungan Anda.