Dalam hal mendapatkan pekerjaan, wawancara selalu merupakan langkah penting. Dan, bagi pewawancara, penting untuk menilai kemampuan kandidat dalam menghadapi situasi kehidupan nyata di tempat kerja. Di sinilah pertanyaan wawancara situasional berperan. Pertanyaan wawancara situasional dirancang untuk mengevaluasi bagaimana seorang kandidat akan menangani situasi tempat kerja tertentu.
Pentingnya pertanyaan wawancara situasional
Pertanyaan wawancara situasional memungkinkan pewawancara mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang keterampilan, pengalaman, kemampuan pengambilan keputusan, dan keterampilan berpikir kritis kandidat. Jenis pertanyaan ini bisa sangat berguna untuk pekerjaan yang menuntut pemecahan masalah yang kompleks, pengambilan keputusan, atau interaksi dengan pelanggan. Akibatnya, pertanyaan wawancara situasional telah menjadi metode populer bagi pengusaha untuk memutuskan kandidat mana yang paling memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.
Memahami Pertanyaan Wawancara Situasional
Pertanyaan wawancara situasional adalah jenis teknik wawancara kerja populer yang bertujuan untuk menilai seberapa baik kandidat dapat menggunakan penilaian dan keterampilan pengambilan keputusan mereka dalam berbagai skenario. Pengusaha menggunakan pertanyaan wawancara situasional untuk memahami bagaimana kandidat akan berperilaku dalam situasi tertentu terkait dengan peran yang mereka lamar.
A.Definisi
Pertanyaan wawancara situasional adalah jenis pertanyaan wawancara yang menyajikan skenario hipotetis yang mungkin dihadapi kandidat dalam peran yang mereka lamar. Pertanyaan situasional bertujuan untuk menilai kemampuan kandidat dalam memikirkan masalah dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diberikan.
B. Jenis pertanyaan wawancara situasional
Ada dua jenis utama pertanyaan wawancara situasional: hipotetis dan perilaku.
1. Pertanyaan wawancara situasional hipotetis
Pertanyaan wawancara situasional hipotetis menanyakan kepada kandidat bagaimana mereka akan menangani skenario spesifik yang mungkin muncul dalam peran pekerjaan yang mereka lamar. Contoh pertanyaan situasional hipotetis mencakup, “Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menerima keluhan dari pelanggan?”, atau “Bagaimana Anda menanganinya jika Anda melihat rekan kerja tidak mematuhi kebijakan perusahaan?”
2. Pertanyaan wawancara situasional perilaku
Pertanyaan wawancara situasional perilaku meminta kandidat untuk memanfaatkan pengalaman masa lalu mereka untuk memberikan contoh bagaimana mereka menangani situasi serupa di masa lalu. Jenis pertanyaan ini bertujuan untuk menilai kemampuan kandidat untuk belajar dari pengalaman mereka dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam skenario yang berbeda. Contoh pertanyaan situasional perilaku meliputi, “Dapatkah Anda memberikan contoh saat Anda harus membuat keputusan sulit?” atau “Ceritakan tentang situasi saat Anda harus menghadapi pelanggan yang sulit?”
Pertanyaan Wawancara Situasional Umum
Pertanyaan wawancara situasional dirancang untuk mengevaluasi perilaku kandidat dalam skenario tempat kerja tertentu. Pertanyaan-pertanyaan ini tidak mudah untuk dipersiapkan karena memerlukan pemikiran kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Namun, dengan memahami pertanyaan wawancara situasional yang umum, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan Anda.
A. Contoh Pertanyaan Wawancara Situasional yang Umum
- Bagaimana Anda menangani konflik di tempat kerja?
- Bisakah Anda memberikan contoh situasi sulit yang Anda hadapi di pekerjaan sebelumnya, dan bagaimana Anda mengatasinya?
- Bagaimana Anda menyeimbangkan prioritas yang bersaing di tempat kerja?
- Apa yang akan Anda lakukan jika Anda memiliki anggota tim yang tidak memenuhi ekspektasi kinerjanya?
- Dapatkah Anda menggambarkan situasi di mana Anda harus membuat keputusan sulit dan bagaimana Anda mengambil keputusan tersebut?
B. Mengapa Pengusaha Menanyakan Mereka
Pengusaha mengajukan pertanyaan wawancara situasional karena memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kandidat bereaksi terhadap situasi tempat kerja yang berbeda. Pertanyaan-pertanyaan ini mengharuskan kandidat untuk menggunakan contoh kehidupan nyata untuk menggambarkan keterampilan pemecahan masalah dan kemampuan pengambilan keputusan mereka.
Melalui pertanyaan wawancara situasional, pemberi kerja dapat menilai keterampilan komunikasi kandidat, potensi kepemimpinan, kemampuan bekerja di bawah tekanan, dan pendekatan kerja tim. Misalnya, tanggapan seorang kandidat terhadap skenario resolusi konflik dapat menunjukkan kemampuan mereka untuk bernegosiasi dan berkolaborasi secara efektif. Demikian pula, tanggapan terhadap pertanyaan tentang situasi sulit dapat mengungkapkan kemampuan kandidat dalam mengelola stres dan konflik.
Pertanyaan wawancara situasional membantu pemberi kerja mengukur apakah seorang kandidat cocok untuk pekerjaan tersebut dengan memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana mereka dapat menangani skenario tempat kerja tertentu. Sebagai seorang kandidat, penting untuk bersiap menghadapi pertanyaan wawancara situasional dengan melatih tanggapan Anda dan menggunakan contoh yang menunjukkan keahlian dan pengalaman Anda.
Mempersiapkan Wawancara Situasional
Dalam wawancara situasional, persiapan adalah kuncinya. Untuk mengesankan calon atasan Anda dengan jawaban yang bijaksana dan strategis, Anda perlu mengerjakan pekerjaan rumah Anda terlebih dahulu.
A. Meneliti Perusahaan
Salah satu cara penting untuk mempersiapkan wawancara situasional adalah dengan meneliti perusahaan. Ini menunjukkan ketertarikan Anda pada perusahaan dan akan membantu Anda memahami nilai, budaya, dan prioritasnya. Dengan meneliti perusahaan, Anda dapat memperoleh pengetahuan tentang apa yang mereka produksi, model bisnisnya, dan target pasarnya. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk menyesuaikan jawaban Anda selama wawancara situasional.
B. Meninjau Uraian Pekerjaan
Aspek lain dari persiapan wawancara situasional adalah meninjau deskripsi pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab utama yang diperlukan untuk peran tersebut dapat membantu Anda mengantisipasi dan mempersiapkan situasi tertentu yang mungkin muncul dalam wawancara. Selain itu, deskripsi pekerjaan dapat digunakan untuk menyoroti pengalaman dan kualifikasi Anda yang relevan.
C. Menilai Keterampilan Anda
Terakhir, salah satu cara untuk mempersiapkan wawancara situasional adalah dengan melakukan penilaian diri terhadap keterampilan Anda. Renungkan pengalaman masa lalu Anda dan pertimbangkan bagaimana hal itu selaras dengan tanggung jawab pekerjaan yang Anda wawancarai. Dengan melakukan ini, Anda dapat membangun kepercayaan diri pada kemampuan Anda dan lebih siap menjawab pertanyaan situasional secara efektif.
Mempersiapkan wawancara situasional melibatkan meneliti perusahaan, meninjau deskripsi pekerjaan dan melakukan penilaian diri terhadap keterampilan Anda. Langkah-langkah ini dapat membantu Anda menonjol selama wawancara situasional dan memenangkan pekerjaan yang didambakan.
Tips Menjawab Pertanyaan Wawancara Situasional
Saat mempersiapkan wawancara situasional, penting untuk memahami ekspektasi pemberi kerja. Ini berarti meneliti perusahaan dan nilai-nilai, misi, dan budayanya. Catat pekerjaan spesifik yang Anda lamar dan keterampilan serta pengalaman apa yang dibutuhkan. Ini akan membantu Anda menyesuaikan jawaban Anda agar sesuai dengan apa yang dicari perusahaan.
Salah satu metode yang efektif untuk menjawab pertanyaan wawancara situasional adalah dengan menggunakan metode STAR. Ini singkatan dari Situasi, Tugas, Tindakan, dan Hasil. Pertama, jelaskan situasi atau masalah yang Anda temui. Selanjutnya, jelaskan tugas apa yang perlu Anda selesaikan dalam situasi tersebut. Kemudian, jelaskan tindakan yang Anda ambil untuk mengatasi tugas atau masalah tersebut. Terakhir, jelaskan hasil tindakan Anda.
Penting juga untuk menyoroti pengalaman yang relevan selama wawancara. Gunakan contoh spesifik dari peran Anda sebelumnya dan kaitkan dengan pekerjaan dan perusahaan yang Anda lamar. Ini menunjukkan kemampuan Anda dan membuktikan bahwa Anda memiliki keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan itu.
Yang terpenting, jujurlah dan autentik dalam jawaban Anda. Pengusaha dapat mengetahui ketika seseorang tidak tulus atau mencoba mempermainkan sistem. Jangan takut untuk menunjukkan kepribadian Anda dan biarkan pewawancara mengenal Anda sebagai pribadi. Hal ini dapat membedakan Anda dari kandidat lain dan menjadikan Anda pilihan yang lebih berkesan untuk pekerjaan itu.
Memahami ekspektasi pemberi kerja, menggunakan metode STAR, menyoroti pengalaman yang relevan, dan bersikap jujur serta autentik adalah tip utama untuk menjawab pertanyaan wawancara situasional. Dengan mengingat strategi ini, Anda dapat dengan percaya diri melakukan pendekatan wawancara apa pun dan mengesankan calon pemberi kerja Anda.
Praktik Terbaik untuk Menjawab Pertanyaan Wawancara Situasional
Selama wawancara situasional, pemberi kerja tidak hanya menilai keterampilan dan kualifikasi Anda tetapi juga kemampuan Anda untuk menangani keadaan tertentu yang mungkin timbul dalam pekerjaan. Untuk menguasai wawancara situasional, Anda perlu menunjukkan keterampilan pemecahan masalah Anda dengan tetap ringkas dan langsung pada sasaran.
Berikut adalah beberapa praktik terbaik yang perlu diingat ketika menjawab pertanyaan wawancara situasional:
A. Bersikap singkat dan langsung pada sasaran
Karena pertanyaan wawancara situasional sering kali didasarkan pada skenario, sangat penting untuk tetap berpegang pada detail penting saat menjawab. Berkomunikasi dengan jelas dan ringkas membuktikan bahwa Anda dapat memprioritaskan dan berkomunikasi secara efektif. Hindari bertele-tele atau keluar dari topik, dan berikan jawaban yang jelas dan ringkas.
B. Mendengarkan baik-baik dan meminta klarifikasi
Penting untuk mendengarkan pertanyaan pewawancara dengan cermat sehingga Anda dapat memahami skenarionya sepenuhnya. Jika ada yang kurang jelas, jangan sungkan untuk meminta klarifikasi. Pendekatan ini tidak hanya menunjukkan perhatian Anda tetapi juga membantu Anda memberikan respons yang lebih akurat dan menyeluruh.
C. Menggunakan bahasa tubuh yang percaya diri
Bahasa tubuh Anda memainkan peran penting dalam persepsi Anda selama wawancara situasional. Bahasa tubuh yang percaya diri, seperti kontak mata yang baik, jabat tangan yang erat, dan postur terbuka, dapat membantu Anda menunjukkan rasa percaya diri dan profesionalisme. Ini juga dapat membantu Anda berkomunikasi dengan lebih efektif, meninggalkan kesan positif pada pewawancara Anda.
D. Menekankan keterampilan pemecahan masalah Anda
Pertanyaan wawancara situasional bertujuan untuk mengukur pemikiran kritis dan kemampuan pemecahan masalah Anda. Dengan menonjolkan keterampilan pemecahan masalah Anda, seperti menggunakan penalaran logis atau teknik pemecahan masalah yang kreatif, Anda dapat menunjukkan kemampuan Anda untuk menangani tantangan yang mungkin muncul di tempat kerja.
Bersikap singkat dan langsung pada sasaran membantu Anda tetap fokus dan, oleh karena itu, menjawab pertanyaan pewawancara secara efektif.
Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Wawancara Situasional
Selama wawancara situasional, pewawancara mencari contoh spesifik tentang bagaimana kandidat menangani situasi di masa lalu. Namun, ada kesalahan umum yang dapat merusak peluang kandidat untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Berikut adalah empat kesalahan yang harus dihindari oleh para kandidat.
A. Menjadi Tidak Jelas atau Tidak Spesifik
Saat menjawab pertanyaan wawancara situasional, penting untuk memberikan contoh spesifik dari pengalaman masa lalu. Jawaban yang tidak jelas atau tidak spesifik dapat menimbulkan ambiguitas dan menunjukkan bahwa Anda mungkin tidak memiliki pengalaman yang relevan untuk dibagikan.
B. Penjelasan Berlebihan
Di sisi lain, penjelasan yang berlebihan dapat menyebabkan jawaban bertele-tele dan membingungkan. Penting untuk menyampaikan tanggapan Anda dengan jelas dan ringkas tanpa menyertakan detail yang tidak relevan.
C. Menyalahkan Orang Lain atas Situasi Negatif
Hindari godaan untuk menyalahkan orang lain atas situasi negatif yang terjadi pada pekerjaan Anda sebelumnya. Sebaliknya, ambillah rasa kepemilikan atas kesalahan Anda dan tunjukkan bagaimana Anda belajar dari kesalahan tersebut.
D. Gagal Memberikan Jawaban yang Jelas
Terakhir, kegagalan memberikan jawaban yang jelas bisa menjadi cara tercepat untuk mematikan pewawancara. Untuk menghindari kesalahan ini, pastikan tanggapan Anda terfokus, terorganisir dengan baik, dan langsung menjawab pertanyaan yang diajukan. Ingatlah bahwa pewawancara mencari contoh nyata tentang cara Anda menangani situasi tertentu.
Dengan menghindari kesalahan umum ini, kandidat dapat meningkatkan peluang keberhasilan mereka dalam wawancara situasional.
Contoh Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Situasional
Wawancara situasional dirancang untuk mengevaluasi bagaimana calon pekerja berperilaku dalam situasi tertentu, menjadikannya langkah penting dalam proses perekrutan. Dengan persiapan yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa Anda bekerja dengan baik dalam wawancara ini. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan dan jawaban wawancara situasional yang dapat membantu Anda mempersiapkan diri:
A. Contoh pertanyaan berbasis skenario
Anda sedang mengerjakan proyek dengan tenggat waktu yang ketat, tetapi ada anggota tim yang tertinggal. Apa pekerjaanmu?
- Jawaban: Pertama, saya akan mendekati anggota tim untuk memahami alasan penundaan tersebut. Jika ada masalah khusus yang dapat saya bantu agar proyek kembali berjalan sesuai rencana, saya akan menawarkan bantuan. Jika tidak, saya akan bekerja dengan anggota tim untuk mencari solusi alternatif, seperti mendelegasikan sebagian beban kerja mereka ke rekan satu tim lain atau menyesuaikan jadwal proyek.
Bayangkan seorang pelanggan tidak puas dengan pembelian mereka dan mengajukan keluhan kepada Anda. Langkah apa yang Anda ambil untuk mengatasi masalah tersebut?
- Jawaban: Saya akan mulai dengan mendengarkan kekhawatiran pelanggan dengan empati sambil mengakui rasa frustrasi mereka. Kemudian, saya akan menanyakan secara spesifik pesanan mereka, dan mencoba mencari solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika perlu, saya akan meneruskan masalah ini ke manajer atau otoritas yang lebih tinggi untuk memastikan kepuasan pelanggan.
B. Contoh pertanyaan berbasis perilaku
Ceritakan pada saya saat Anda harus mengelola banyak proyek secara bersamaan.
- Jawaban: Pada pekerjaan sebelumnya, saya ditugaskan untuk mengawasi tiga proyek berbeda, semuanya dengan tenggat waktu berbeda. Untuk menangani beban kerja, saya menugaskan tugas spesifik kepada setiap anggota tim, dengan jadwal dan tujuan yang jelas. Saya juga mengadakan check-in harian untuk memastikan kemajuan berada pada jalurnya dan mengatasi segala hambatan yang muncul.
Bisakah Anda menjelaskan saat Anda harus menghadapi rekan kerja yang sulit? Bagaimana Anda menanganinya?
- Jawaban: Pada pekerjaan sebelumnya, saya harus bekerja sama dengan rekan kerja yang sangat negatif dan menolak masukan. Untuk mengatasi masalah ini, saya mendekati rekan kerja tersebut dan bertanya apakah kami dapat menjadwalkan waktu untuk mendiskusikan perbedaan kami. Selama pertemuan tersebut, saya menggunakan teknik mendengarkan secara aktif untuk mengklarifikasi kekhawatiran mereka dan berupaya menemukan titik temu berdasarkan tujuan kita bersama.
C. Contoh jawaban atas pertanyaan wawancara situasional yang umum
Bagaimana Anda memprioritaskan tugas ketika Anda memiliki banyak tenggat waktu yang harus dipenuhi?
- Jawaban: Pertama-tama saya akan meninjau urgensi dan pentingnya setiap tugas, memastikan untuk tidak mengabaikan tugas apa pun yang mendesak. Kemudian, saya akan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas dan menjadwalkannya sedemikian rupa sehingga memaksimalkan produktivitas sekaligus memenuhi tenggat waktu.
Ceritakan tentang saat Anda harus beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.
- Jawaban: Di pekerjaan saya sebelumnya, kami beralih dari bekerja dari rumah secara eksklusif ke model hybrid. Saya harus menyesuaikan rutinitas saya dan menemukan cara untuk mengatur waktu saya secara efisien.