Wawancara semi terstruktur adalah teknik penelitian yang menggabungkan metode wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pendekatan ini melibatkan penggunaan serangkaian pertanyaan terbuka dengan fleksibilitas untuk mengeksplorasi ide dan pengalaman di luar lingkup wawancara awal. Wawancara bersifat semi-terstruktur ketika peneliti memiliki serangkaian pertanyaan terbuka yang telah ditentukan sebelumnya untuk diajukan, namun juga memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi jalur penyelidikan baru yang muncul selama wawancara.
Pentingnya Wawancara Semi Terstruktur
Wawancara semi-terstruktur adalah metode yang berharga untuk mengumpulkan data kualitatif yang kaya dan rinci. Teknik ini memungkinkan peneliti memperoleh wawasan mendalam tentang pengalaman, opini, dan emosi partisipan. Wawancara semi-terstruktur sangat berguna ketika mengeksplorasi topik-topik sensitif di mana peserta mungkin merasa tidak nyaman mendiskusikan pengalaman mereka dalam suasana yang lebih terstruktur.
Selain itu, wawancara semi terstruktur memberikan keleluasaan bagi peneliti untuk mengeksplorasi dan mengembangkan lebih lanjut tema dan topik yang teridentifikasi selama proses wawancara. Fleksibilitas ini memungkinkan terciptanya pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik yang sedang diselidiki.
Perbandingan Singkat dengan Metode Pengumpulan Data Lainnya
Dibandingkan dengan metode pengumpulan data lainnya, seperti wawancara terstruktur dan survei, wawancara semi terstruktur memungkinkan eksplorasi pengalaman dan emosi partisipan lebih mendalam. Wawancara dan survei terstruktur, meskipun berguna untuk mengumpulkan data kuantitatif, memiliki keterbatasan dalam kemampuannya menangkap kompleksitas pengalaman dan perspektif individu.
Wawancara semi terstruktur juga berbeda dengan kelompok fokus, yang melibatkan sekelompok peserta yang mendiskusikan topik tertentu. Meskipun kelompok fokus memberikan perspektif berbeda mengenai suatu topik, mereka mungkin tidak memungkinkan tingkat eksplorasi individu seperti yang dimungkinkan oleh wawancara semi-terstruktur.
Wawancara semi-terstruktur menawarkan pendekatan pengumpulan data yang unik dan fleksibel yang memungkinkan diperolehnya wawasan yang kaya dan terperinci tentang pengalaman, emosi, dan pendapat peserta. Hasilnya, metode ini menjadi semakin populer dalam penelitian kualitatif.
Merencanakan dan Mempersiapkan Wawancara Semi Terstruktur
Sebelum melakukan wawancara semi terstruktur, seseorang harus merencanakan dan mempersiapkan prosesnya terlebih dahulu. Ada enam langkah utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
A. Mengidentifikasi Pertanyaan Penelitian
Langkah pertama dalam mempersiapkan wawancara semi terstruktur adalah mengidentifikasi pertanyaan penelitian yang perlu dijawab. Penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang informasi apa yang dibutuhkan dan bidang apa yang harus dieksplorasi selama wawancara. Dengan mendefinisikan pertanyaan penelitian, pewawancara dapat memandu percakapan dan memastikan bahwa pertanyaan tersebut mencakup semua topik yang relevan.
B. Penetapan Populasi Sasaran dan Metode Pengambilan Sampel
Selanjutnya, penting untuk menentukan populasi sasaran dan metode pengambilan sampel. Populasi sasaran adalah sekelompok orang yang akan berpartisipasi dalam wawancara, dan metode pengambilan sampel adalah cara mereka direkrut. Mendefinisikan parameter-parameter ini akan memastikan bahwa orang-orang yang tepat diwawancarai dan data yang dikumpulkan mewakili populasi secara keseluruhan.
C. Merekrut Peserta
Setelah populasi sasaran dan metode pengambilan sampel telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah merekrut peserta. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti iklan, referral, atau media sosial. Penting untuk memastikan bahwa para peserta bersedia dan mampu berpartisipasi, dan bahwa mereka memenuhi kriteria populasi sasaran.
D. Memilih Struktur Wawancara
Ada berbagai struktur wawancara yang dapat digunakan untuk wawancara semi terstruktur, seperti pertanyaan terbuka atau tertutup. Struktur yang dipilih harus selaras dengan pertanyaan penelitian dan sesuai dengan populasi sasaran. Dengan memilih struktur wawancara yang tepat, pewawancara dapat mengumpulkan tanggapan yang jelas dan relevan.
E. Mempersiapkan Pertanyaan Wawancara
Setelah struktur wawancara ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan pertanyaan wawancara. Pertanyaan-pertanyaan ini harus relevan dengan pertanyaan penelitian, dan harus memperoleh tanggapan yang jelas dan rinci dari para partisipan. Persiapan pertanyaan wawancara yang cermat akan memastikan percakapan tetap pada jalurnya dan semua informasi relevan diperoleh.
F. Uji Coba
Sebelum melakukan wawancara sebenarnya, ada baiknya untuk melakukan uji coba. Hal ini dapat dilakukan dengan sekelompok kecil peserta untuk menguji struktur wawancara dan pertanyaan. Umpan balik yang diperoleh dari uji coba ini dapat membantu menyempurnakan proses wawancara dan meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pewawancara dapat merencanakan dan mempersiapkan wawancara semi-terstruktur dan memastikan bahwa mereka mengumpulkan data berkualitas tinggi untuk menjawab pertanyaan penelitian mereka.
Melakukan Wawancara Semi Terstruktur
Saat melakukan wawancara semi-terstruktur, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang sukses. Hal ini mencakup membangun hubungan baik dengan partisipan, memilih metode pencatatan dan pencatatan yang tepat, menyadari karakteristik dan perilaku pewawancara, menggunakan penyelidikan yang efektif dan pertanyaan lanjutan, serta menangani pertimbangan etis.
A. Menjalin Hubungan dengan Peserta
Membangun hubungan baik dengan peserta sangat penting untuk memastikan bahwa mereka merasa nyaman dan bersedia berbagi pemikiran dan pengalaman. Hal ini dapat dicapai dengan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan wawancara, dan menciptakan lingkungan yang ramah dan bersahabat. Penting untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan menunjukkan empati terhadap tanggapan peserta, pastikan untuk tidak menyela atau menghakimi pendapat mereka.
B. Metode Pencatatan dan Pencatatan
Memilih metode pencatatan dan pencatatan yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa semua informasi ditangkap secara akurat. Hal ini dapat dilakukan melalui rekaman audio atau video, atau melalui pencatatan manual. Saat memilih untuk membuat catatan secara manual, penting untuk menggunakan sistem konsisten yang mudah dibaca dan dipahami, seperti steno atau poin-poin.
C. Sifat dan Perilaku Pewawancara
Perilaku dan karakteristik pewawancara dapat sangat mempengaruhi hasil wawancara. Penting untuk menjaga sikap tidak memihak dan tidak menghakimi selama wawancara, sekaligus tetap menghormati dan sopan kepada peserta. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan dan mendorong peserta untuk berbagi secara lebih terbuka.
D. Menggunakan Probe dan Pertanyaan Lanjutan
Penyelidikan dan pertanyaan lanjutan dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang lebih mendalam dan memastikan bahwa semua bidang minat telah tercakup. Pertanyaan menyelidik dapat bersifat terbuka, sehingga peserta dapat menguraikan topik tertentu, sementara pertanyaan lanjutan dapat digunakan untuk memperjelas atau menyusun ulang tanggapan sebelumnya.
E. Mengatasi Pertimbangan Etis
Saat melakukan wawancara semi-terstruktur, penting untuk menyadari pertimbangan etis. Hal ini termasuk mendapatkan persetujuan dari peserta, memastikan kerahasiaan dan anonimitas, menghormati keyakinan budaya dan agama, dan menghindari segala bentuk kekerasan atau eksploitasi. Penting juga untuk mematuhi pedoman etika yang ditetapkan oleh asosiasi profesional, seperti Institutional Review Board (IRB) atau American Psychological Association (APA).
Analisis dan Interpretasi Data
A. Gambaran Umum Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah proses pemeriksaan data non-numerik, seperti teks, gambar, atau rekaman audio, untuk mengidentifikasi pola, tema, dan wawasan. Jenis analisis ini sering digunakan dalam penelitian ilmu sosial dan dapat memberikan informasi yang kaya dan rinci tentang pengalaman, sikap, dan perspektif individu.
B. Mentranskripsikan Rekaman Audio
Untuk menganalisis rekaman audio, peneliti harus terlebih dahulu menyalinnya ke dalam bentuk tertulis. Proses ini melibatkan mendengarkan rekaman dengan cermat dan menyalin apa yang dikatakan, sering kali dengan bantuan perangkat lunak transkripsi. Penting untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan dalam proses transkripsi untuk memastikan bahwa data yang dianalisis dapat diandalkan.
C. Pengkodean dan Pengkategorian Data
Setelah rekaman audio ditranskrip, langkah selanjutnya adalah mengkode dan mengkategorikan data. Pengkodean melibatkan pemberian label atau tag ke berbagai bagian data berdasarkan tema, konsep, atau pola yang berulang. Pengkategorian melibatkan pengelompokan kode terkait ke dalam kategori atau tema yang lebih luas. Proses ini memungkinkan peneliti untuk mengatur dan menganalisis data secara sistematis dengan cara yang memfasilitasi interpretasi dan pemahaman.
D. Menganalisis Data Menggunakan Kerangka
Salah satu pendekatan untuk menganalisis data kualitatif adalah dengan menggunakan kerangka atau model yang memandu prosesnya. Kerangka kerja ini mungkin sudah ada sebelumnya atau dibuat khusus untuk proyek penelitian. Mereka dapat memberikan struktur untuk mengatur dan menafsirkan data, serta membantu peneliti mengidentifikasi pola dan hubungan yang mungkin tidak langsung terlihat.
E. Validitas dan Reliabilitas
Memastikan validitas dan reliabilitas data kualitatif sangat penting untuk menarik kesimpulan yang akurat dan bermakna. Validitas mengacu pada sejauh mana data mencerminkan pengalaman atau fenomena sebenarnya yang sedang dipelajari, sedangkan reliabilitas mengacu pada konsistensi dan reproduktifitas data lintas waktu dan peneliti yang berbeda. Strategi untuk memastikan validitas dan reliabilitas dapat mencakup penggunaan berbagai sumber data, melakukan tinjauan sejawat, dan memelihara dokumentasi rinci dari proses penelitian. Dengan memperhatikan isu-isu ini secara cermat, para peneliti dapat meningkatkan keyakinan terhadap hasil analisis mereka dan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan di bidangnya.
Melaporkan Temuan
Setelah melakukan wawancara semi-terstruktur, Anda akan mendapatkan banyak data kualitatif yang perlu diatur dan disajikan dengan cara yang bermakna. Berikut adalah beberapa strategi utama untuk melaporkan temuan Anda secara efektif:
A. Pengorganisasian dan Penyajian Data Kualitatif
Salah satu cara untuk mengatur data Anda adalah dengan mengelompokkannya ke dalam tema atau kategori berdasarkan topik atau ide berulang yang muncul dari wawancara Anda. Hal ini membantu menciptakan narasi yang koheren yang dapat diikuti oleh pembaca, dan juga dapat membantu menyoroti pola atau variasi dalam data Anda.
Pertimbangan penting lainnya adalah bagaimana menyajikan data Anda. Meskipun Anda mungkin tergoda untuk memasukkan setiap detail dari wawancara Anda, penting untuk selektif dan fokus dalam pelaporan Anda. Gunakan bagan, tabel, dan grafik untuk membantu mengomunikasikan temuan dan tren utama, dan pertimbangkan untuk menggunakan alat bantu visual seperti foto atau diagram untuk membantu mengilustrasikan poin-poin penting.
B. Menjelaskan Hasil dalam Konteks
Saat melaporkan temuan Anda, penting untuk memberikan konteks pada hasil Anda. Ini berarti mendiskusikan implikasi yang lebih luas dari temuan Anda dan kaitannya dengan penelitian atau teori yang ada di bidang Anda. Penting juga untuk mengakui segala keterbatasan atau kesenjangan dalam temuan Anda dan bersikap transparan tentang potensi bias atau sumber kesalahan.
C. Menggunakan Kutipan dan Kutipan untuk Mengilustrasikan Temuan
Salah satu cara efektif untuk mengilustrasikan temuan Anda adalah dengan menggunakan kutipan dan kutipan dari wawancara Anda. Hal ini membantu menghidupkan data Anda dan menambahkan lapisan kekayaan dan kedalaman pada pelaporan Anda. Pastikan untuk memberikan konteks yang memadai untuk kutipan yang Anda gunakan dan hindari kutipan yang dipilih secara sembarangan yang mungkin menyesatkan atau tidak mewakili kumpulan data yang lebih besar.
D. Menawarkan Implikasi dan Rekomendasi
Terakhir, penting untuk menawarkan implikasi dan rekomendasi berdasarkan temuan Anda. Ini berarti mendiskusikan implikasi praktis penelitian Anda dan menyarankan tindakan atau strategi spesifik yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian Anda. Hal ini membantu menunjukkan nilai dan relevansi penelitian Anda dan dapat membantu memastikan bahwa temuan Anda mempunyai dampak jangka panjang pada bidang Anda.
Melaporkan temuan dari wawancara semi-terstruktur bisa menjadi proses yang menantang namun bermanfaat. Dengan mengikuti strategi utama ini, Anda dapat mengatur dan menyajikan data secara efektif, memberikan konteks untuk hasil Anda, menggunakan kutipan dan kutipan untuk mengilustrasikan temuan Anda, dan menawarkan implikasi dan rekomendasi yang dapat membantu mendorong perubahan berarti di bidang Anda.
Kelebihan dan Kekurangan Wawancara Semi Terstruktur
Wawancara semi terstruktur adalah jenis wawancara yang menggabungkan fleksibilitas wawancara tidak terstruktur dengan struktur wawancara terstruktur. Metode wawancara ini mempunyai banyak keuntungan, namun juga mempunyai kelemahan.
A. Keuntungan Wawancara Semi Terstruktur
Fleksibilitas: Salah satu keuntungan terbesar dari wawancara semi-terstruktur adalah fleksibilitasnya. Pewawancara dapat menyesuaikan pertanyaan berdasarkan tanggapan orang yang diwawancarai, yang dapat membantu mendapatkan jawaban yang lebih mendalam dan bernuansa. Fleksibilitas ini juga memungkinkan pewawancara untuk mengajukan pertanyaan lanjutan, yang dapat memberikan pemahaman yang lebih kaya tentang pengalaman dan perspektif orang yang diwawancarai.
Kedalaman: Wawancara semi terstruktur dapat memberikan tanggapan yang lebih mendalam dibandingkan wawancara terstruktur karena wawancara ini memungkinkan pertanyaan yang lebih terbuka. Peserta dapat memberikan penjelasan rinci dan menawarkan wawasan tentang pengalaman dan perspektif mereka yang mungkin terlewatkan dalam wawancara terstruktur yang lebih kaku.
Membangun hubungan baik: Wawancara semi-terstruktur kurang formal dan lebih bersifat percakapan dibandingkan wawancara terstruktur. Gaya percakapan ini dapat membantu membangun hubungan baik antara pewawancara dan orang yang diwawancarai, sehingga menghasilkan pertukaran informasi yang lebih baik dan jawaban yang lebih jujur.
Keterlibatan partisipan: Wawancara semi-terstruktur bisa lebih menarik bagi partisipan dibandingkan wawancara terstruktur karena mereka bisa lebih banyak menentukan arah wawancara. Hal ini dapat menghasilkan jawaban yang lebih bijaksana dan pengalaman keseluruhan yang lebih baik bagi peserta.
B. Kekurangan Wawancara Semi Terstruktur
Memakan waktu: Wawancara semi-terstruktur bisa lebih memakan waktu dibandingkan wawancara terstruktur karena memerlukan lebih banyak persiapan dan analisis. Pewawancara perlu merencanakan pertanyaan wawancara dengan hati-hati dan menganalisis tanggapannya untuk mendapatkan wawasan dari data yang dikumpulkan.
Keandalan: Karena wawancara semi-terstruktur kurang terstruktur dibandingkan wawancara terstruktur, terdapat potensi bias pewawancara dan pewawancara kehilangan informasi penting. Hal ini dapat berdampak pada keandalan data yang dikumpulkan.
Analisis Data: Gaya bertanya yang fleksibel dalam wawancara semi-terstruktur membuat analisis data memakan waktu karena transkripsi dan pengkodean mungkin sulit diselesaikan untuk wawancara semacam itu. Peneliti harus menyadari bahwa selain pendekatan kuantitatif dan kualitatif, fenomenologi, dan analisis tematik dapat dimasukkan.
Kompleksitas: Wawancara semi-terstruktur bisa jadi rumit dan memerlukan pewawancara berpengalaman yang mengetahui cara mengelola wawancara dengan tepat. Pewawancara harus menyadari dinamika kekuasaan, menghindari menyela peserta saat berbicara, dan menyadari kemungkinan tanggapan.
Wawancara semi-terstruktur menawarkan banyak manfaat, termasuk fleksibilitas, kedalaman, membangun hubungan baik, dan meningkatkan keterlibatan peserta. Namun, hal ini mungkin memakan waktu, menimbulkan masalah mengenai keandalan, memerlukan analisis data yang ekstensif, dan harus dilakukan oleh profesional yang berpengalaman. Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan sebelum memutuskan untuk menggunakan wawancara semi terstruktur dalam metodologi penelitiannya.
Pertimbangan Utama dengan Wawancara Semi-Terstruktur
Wawancara semi-terstruktur menjadi semakin populer di dunia yang berbasis data saat ini. Alasannya adalah bahwa hal tersebut menawarkan nilai yang sangat besar karena memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai pemikiran, perilaku, dan pengalaman responden. Namun, seperti halnya metodologi penelitian lainnya, ada beberapa pertimbangan utama yang memerlukan pemikiran dan perhatian yang cermat untuk memastikan hasil yang optimal.
Berikut adalah beberapa aspek paling penting yang perlu diingat ketika melakukan wawancara semi-terstruktur:
A. Masalah Kualitas Data
Salah satu hal terpenting yang perlu dipertimbangkan ketika melakukan wawancara semi terstruktur adalah memastikan kualitas data. Berikut beberapa tip untuk membantu Anda:
- Latih pewawancara Anda: Pastikan pewawancara Anda menerima pelatihan tentang cara melakukan wawancara secara profesional dan tanpa bias.
- Uji terlebih dahulu panduan wawancara Anda: Pastikan panduan wawancara Anda telah diuji sebelumnya dengan sampel responden yang kecil. Carilah umpan balik mengenai pertanyaan, alur, dan pengalaman secara keseluruhan.
- Ambil data secara akurat: Pastikan untuk menangkap data dengan benar selama wawancara, yang mungkin termasuk menggunakan rekaman audio dan video wawancara, membuat catatan atau metode lain yang sesuai untuk responden.
B. Memilih Strategi Analitik Anda
Ada berbagai cara untuk menganalisis data setelah melakukan wawancara semi terstruktur, antara lain analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Berikut beberapa tip untuk memilih strategi analitik yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda:
- Definisikan pertanyaan penelitian Anda dengan jelas: Perjelas pertanyaan penelitian Anda dan tujuan yang ingin Anda capai.
- Pertimbangkan sifat data Anda: Jika data Anda kaya secara kualitatif, pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan analitik kualitatif. Untuk data kuantitatif, penggunaan statistik dapat diterapkan.
- Pilih perangkat lunak yang tepat: Pertimbangkan perangkat lunak pilihan Anda, yang dapat membantu menyederhanakan proses analisis.
C. Mengkomunikasikan Hasil Secara Efektif
Strategi komunikasi yang tepat sangat penting untuk diseminasi hasil penelitian yang efektif kepada khalayak yang lebih luas. Berikut beberapa tipnya:
- Pahami audiens Anda: Waspadai audiens dan sesuaikan pesan berdasarkan minat dan pengetahuan mereka.
- Laporkan hasil secara akurat: Pastikan Anda memberikan rincian hasil yang penting dan akurat, termasuk faktor perancu.
- Gunakan visual yang jelas: Visual seperti grafik dan diagram harus digunakan untuk menyajikan hasil secara jelas dan ringkas.
D.Praktik Terbaik
Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk wawancara semi-terstruktur:
- Prioritaskan responden: Prioritaskan kesejahteraan responden Anda di semua fase proses wawancara.
- Mulailah wawancara dengan memberikan instruksi yang jelas: Tawarkan instruksi yang jelas tentang bagaimana proses wawancara dapat dilanjutkan. Hal ini juga dapat mengurangi kebingungan responden dan memenuhi persyaratan etika.
- Berlatih mendengarkan secara aktif: Dengarkan responden Anda secara aktif dengan menyediakan ruang yang aman dan lingkungan yang tidak mengganggu selama proses wawancara.
- Buat catatan yang baik: Pastikan praktik pencatatan yang akurat selama proses wawancara. Catatan ini dapat digunakan untuk analisis dan pembuatan laporan.
Contoh Pertanyaan Wawancara Semi Terstruktur
Wawancara semi-terstruktur adalah metode penelitian populer yang memberikan fleksibilitas sambil tetap memastikan bahwa informasi yang diinginkan diperoleh. Pada bagian ini, kami memberikan contoh pertanyaan wawancara semi terstruktur untuk berbagai topik penelitian.
A. Contoh Soal untuk Berbagai Topik Penelitian
Pendidikan
- Apa yang memotivasi Anda untuk mengejar gelar di [bidang studi]?
- Menurut Anda, bagaimana pendidikan Anda mempersiapkan Anda untuk karier pilihan Anda?
- Apakah Anda yakin bahwa latar belakang pribadi Anda memengaruhi pengalaman pendidikan Anda? Jika ya, bagaimana caranya?
Kesehatan
- Bisakah Anda menjelaskan pengalaman Anda dengan [kondisi kesehatan]?
- Bagaimana [kondisi kesehatan] memengaruhi kehidupan Anda sehari-hari?
- Bisakah Anda berbicara tentang perawatan atau pengobatan apa pun yang pernah Anda coba untuk [kondisi kesehatan]? Seberapa efektifkah tindakan tersebut?
Teknologi
- Bagaimana Anda menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari?
- Apakah ada kemajuan teknologi tertentu yang menurut Anda berdampak besar pada dunia?
- Bisakah Anda menyampaikan kekhawatiran Anda mengenai semakin bergantungnya masyarakat pada teknologi?
B. Panduan Cara Mengembangkan Pertanyaan yang Tepat
Meskipun wawancara semi-terstruktur menawarkan fleksibilitas, penting untuk mengembangkan pertanyaan yang tepat dan selaras dengan tujuan penelitian. Berikut beberapa langkah yang harus diikuti:
Langkah 1: Tentukan tujuan penelitian
Penting untuk mendefinisikan dengan jelas tujuan penelitian sebelum mengembangkan pertanyaan. Hal ini akan memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut relevan dan fokus.
Langkah 2: Buat daftar utama pertanyaan
Buat daftar utama pertanyaan yang mencakup semua topik yang relevan. Ini akan menjadi titik awal untuk menyempurnakan pertanyaan-pertanyaan di kemudian hari.
Langkah 3: Perbaiki pertanyaannya
Perbaiki pertanyaan dengan memastikan bahwa pertanyaan tersebut jelas, relevan, dan terbuka. Penting juga untuk menghindari pertanyaan yang mengarah atau bias.
Langkah 4: Uji coba pertanyaannya
Uji coba pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sekelompok kecil peserta untuk memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut efektif dan sesuai. Umpan balik dari uji coba dapat digunakan untuk menyempurnakan pertanyaan lebih lanjut.
Langkah 5: Selesaikan pertanyaan
Selesaikan pertanyaan berdasarkan umpan balik dari uji coba dan pastikan bahwa pertanyaan tersebut selaras dengan tujuan penelitian.
Wawancara semi terstruktur dapat memberikan wawasan yang berharga untuk penelitian. Dengan mengikuti langkah-langkah yang diuraikan dalam panduan ini, peneliti dapat mengembangkan pertanyaan yang tepat dan memperoleh data yang bermakna.