Perekrutan adalah fungsi penting dari organisasi mana pun yang ingin menarik dan mempertahankan individu-individu berbakat. Perekrut adalah individu yang bekerja untuk mengidentifikasi dan merekrut kandidat yang memenuhi syarat untuk lowongan pekerjaan di suatu perusahaan. Ini adalah peran yang membutuhkan keterampilan komunikasi, negosiasi, dan interpersonal yang sangat baik.
Perekrut dapat didefinisikan sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mencari, menyaring, dan merekrut calon karyawan di berbagai industri. Mereka bekerja sama dengan manajer perekrutan untuk memahami persyaratan pekerjaan, memposting lowongan pekerjaan melalui berbagai saluran, dan menciptakan kumpulan kandidat yang memenuhi syarat untuk posisi tersebut.
Alasan mengapa orang memilih bekerja sebagai perekrut
Perekrutan adalah jalur karier yang bermanfaat bagi individu yang senang menghubungkan orang-orang dengan pekerjaan yang tepat. Berikut beberapa alasan mengapa orang memilih bekerja sebagai perekrut:
Peluang untuk berkembang
Perekrut menikmati peluang bagus untuk pertumbuhan, kemajuan, dan pengembangan karier dalam industri ini. Mereka dapat berkembang dari posisi awal hingga peran manajemen senior dengan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi.
Potensi penghasilan yang signifikan
Perekrut mendapatkan gaji yang menguntungkan, terutama ketika mereka berspesialisasi dalam industri dengan permintaan tinggi seperti perawatan kesehatan, teknologi, keuangan, dan teknik.
Kesempatan untuk membuat perbedaan
Perekrut memainkan peran penting dalam membantu perusahaan merekrut talenta terbaik, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kesuksesan dan pertumbuhan bisnis.
Ikhtisar artikel
Artikel ini membahas pro dan kontra bekerja sebagai perekrut. Hal ini mencakup manfaat bekerja di bidang ini, seperti peluang untuk berkembang, potensi penghasilan yang signifikan, dan peluang untuk membuat perbedaan, serta kelemahannya seperti tekanan dan tingkat stres yang tinggi, jam kerja yang panjang, dan kebutuhan untuk memenuhi target. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pembaca pemahaman mendalam tentang industri perekrutan dan membantu mereka membuat keputusan tentang apakah jalur karier ini tepat bagi mereka.
Kelebihan bekerja sebagai perekrut
Ada beberapa keuntungan bekerja sebagai perekrut. Dari potensi pendapatan hingga kepuasan kerja dan fleksibilitas, perekrut memiliki banyak manfaat yang bisa diharapkan.
A. Potensi pendapatan
Perekrut mempunyai potensi untuk memperoleh pendapatan tinggi, dengan komisi dan bonus menjadi kontributor signifikan terhadap pendapatan mereka. Hasilnya, perekrut dapat memperoleh penghasilan jauh lebih banyak dibandingkan profesi lainnya. Besarnya pendapatan yang diperoleh seorang perekrut sangat bergantung pada keahliannya dan jumlah penempatan yang mereka lakukan.
Permintaan akan perekrut yang terampil sangat tinggi, sehingga berkontribusi pada potensi penghasilan mereka. Oleh karena itu, perekrut yang unggul dalam pekerjaannya dapat memperoleh penghasilan yang cukup besar, menjadikannya pilihan karir yang menarik bagi mereka yang tertarik pada stabilitas keuangan.
B.Kepuasan Kerja
Perekrut memainkan peran penting dalam proses perekrutan, membantu pencari kerja menemukan pekerjaan ideal mereka dan berkontribusi terhadap pertumbuhan organisasi. Hal ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Perekrut sering kali bekerja dengan orang-orang yang sedang bertransisi dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain atau sedang mencari pekerjaan untuk pertama kalinya, dan perasaan puas yang muncul saat membantu orang lain bisa sangat bermanfaat dan memuaskan.
Perekrut juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan organisasi tempat mereka bekerja. Mereka membantu mencocokkan individu-individu berbakat dengan pekerjaan yang tepat, yang dapat berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan. Rasa berkontribusi dan pencapaian ini dapat menjadi faktor penting dalam kepuasan kerja.
C.Fleksibilitas
Perekrutan juga menawarkan fleksibilitas dalam hal jadwal dan lingkungan kerja. Perekrutan adalah salah satu dari sedikit profesi yang memungkinkan dilakukannya pekerjaan jarak jauh, sehingga memungkinkan untuk bekerja dari rumah atau lokasi lain dengan koneksi internet. Hal ini dapat memberikan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik dan memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam penjadwalan.
Peran paruh waktu dan jadwal fleksibel juga menjadi lebih umum di industri perekrutan. Hal ini memungkinkan perekrut untuk bekerja sesuai jadwal mereka sendiri sambil mempertahankan beban kerja mereka, menjadikannya pilihan yang sangat baik bagi mereka yang ingin bekerja paruh waktu atau dengan jam kerja terbatas.
Bekerja sebagai perekrut bisa menjadi pilihan karir yang bermanfaat secara finansial dan memuaskan. Potensi penghasilan yang tinggi melalui komisi dan bonus, kepuasan kerja dengan membantu orang lain mendapatkan pekerjaan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan organisasi, serta fleksibilitas hanyalah beberapa keuntungan yang menjadikan jalur karier ini menarik.
Kontra Bekerja sebagai Perekrut
Bekerja sebagai perekrut memiliki tantangan tersendiri, dan di bagian ini, kami akan menyoroti beberapa kekurangan yang mungkin Anda temui sebagai perekrut.
A. Menghadapi Penolakan
Perekrut harus berurusan dengan kandidat yang tidak responsif terhadap tawaran pekerjaan. Anda mungkin memiliki kandidat yang tidak tertarik dengan posisi yang Anda tawarkan, atau mungkin mereka tidak cocok untuk lowongan pekerjaan tertentu. Penolakan bisa membuat frustasi dan mungkin berdampak pada moral Anda seiring berjalannya waktu. Selain itu, perekrut bekerja berdasarkan komisi, yang berarti jika kandidat tidak menerima tawaran pekerjaan, Anda mungkin kehilangan komisi.
B. Lingkungan Bertekanan Tinggi
Perekrutan bisa menjadi pekerjaan dengan tekanan tinggi karena harus memenuhi tenggat waktu dan target. Anda terus berupaya mendapatkan kandidat yang tepat untuk lowongan pekerjaan tersebut dalam jangka waktu yang dibutuhkan klien Anda. Dengan target dan tenggat waktu yang ketat, penundaan apa pun berpotensi memengaruhi reputasi dan aliran pendapatan Anda, sehingga menyebabkan stres.
C. Tantangan Etis
Sebagai perekrut, Anda akan bertanggung jawab untuk menyeimbangkan kepentingan klien dan kandidat. Terkadang, Anda mungkin harus memilih antara memuaskan klien atau kandidat. Menyeimbangkan kepentingan-kepentingan ini dapat menjadi sebuah tantangan dan dapat mempengaruhi kredibilitas Anda sebagai perekrut. Selain itu, menghadapi kritik keras dari kandidat yang tidak dipertimbangkan untuk suatu posisi dapat menjadi sebuah tantangan.
Meskipun perekrutan itu bermanfaat, penting untuk mengetahui kerugian yang timbul dari pekerjaan itu. Memahami tantangan di awal akan mempersiapkan Anda lebih baik untuk pekerjaan itu dan membantu Anda mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menangani tekanan yang datang bersama pekerjaan itu.
Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi perekrut yang efektif
Sebagai seorang perekrut, Anda perlu memiliki keterampilan tertentu agar bisa unggul dalam pekerjaan Anda. Meskipun beberapa dari keterampilan ini dapat dipelajari di tempat kerja, keterampilan lainnya memerlukan kemampuan bawaan atau kecenderungan alami. Di bawah ini adalah enam keterampilan penting yang harus Anda miliki untuk menjadi perekrut yang efektif.
Komunikasi
Perekrut harus menjadi komunikator yang baik. Anda akan berinteraksi secara teratur dengan kandidat, klien, dan kolega, dan Anda harus mampu mengartikulasikan pesan Anda dengan jelas, akurat, dan tepat. Keterampilan komunikasi yang baik akan membantu Anda membangun kepercayaan, membangun hubungan baik, dan mengembangkan hubungan dengan orang-orang yang berinteraksi dengan Anda.
Keahlian berdagang
Perekrutan adalah tentang penjualan. Anda perlu membujuk kandidat untuk menerima pekerjaan, dan Anda harus meyakinkan klien bahwa Anda dapat membantu mereka menemukan kandidat yang tepat. Sebagai perekrut, Anda harus mampu memperkenalkan pekerjaan, perusahaan, dan peluang kepada kandidat, serta menjual layanan Anda kepada klien.
Pemikiran Analitis dan Strategis
Menjadi perekrut yang efektif memerlukan pemikiran analitis dan strategis. Anda harus menganalisis deskripsi pekerjaan, resume, dan materi lamaran lainnya untuk mengidentifikasi kandidat terbaik untuk pekerjaan itu. Selain itu, Anda perlu mempertimbangkan pasar kerja dan kondisi ekonomi, serta kebutuhan klien untuk mengidentifikasi kandidat potensial yang belum dipertimbangkan oleh klien.
Penyelesaian masalah
Perekrutan pada dasarnya melibatkan pemecahan masalah. Anda mungkin menghadapi situasi sulit seperti klien menolak setiap kandidat yang Anda hadirkan atau kandidat tiba-tiba keluar dari proses perekrutan. Anda harus menilai situasi ini secara proaktif dan menciptakan solusi.
Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri, serta emosi orang lain. Keterampilan ini penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan klien dan kandidat. Perekrut perlu memahami motivasi dan perasaan kandidat mengenai peluang kerja tertentu dan membuat rekomendasi terbaik untuk klien.
Kemahiran Teknologi
Perekrutan kini semakin didorong oleh teknologi. Sebagai perekrut, Anda harus menggunakan berbagai alat berbasis teknologi untuk membuat proses perekrutan lebih efisien. Anda harus mempelajari cara menggunakan papan pekerjaan, sistem pelacakan pelamar, dan alat digital lainnya untuk menciptakan proses perekrutan yang lancar.
Menjadi perekrut yang efektif memerlukan kombinasi keterampilan unik seperti komunikasi, keahlian menjual, pemikiran analitis dan strategis, pemecahan masalah, kecerdasan emosional, dan kemahiran teknologi. Memiliki keterampilan ini akan membantu Anda menghubungkan klien dengan kandidat yang tepat secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan bersama dalam mengisi lowongan pekerjaan.
Kualitas dan Sifat Pribadi
Menjadi perekrut yang sukses lebih dari sekadar keterampilan dan pengetahuan teknis. Dibutuhkan kualitas dan sifat pribadi seperti kemampuan beradaptasi, ketahanan, empati, ketekunan, dan dorongan untuk perbaikan diri.
Kemampuan beradaptasi
Perekrut menghadapi situasi dan orang yang berbeda setiap hari, sehingga kemampuan beradaptasi menjadi karakteristik penting yang harus dimiliki. Perekrut harus fleksibel dan mampu mengubah arah dengan cepat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tim atau kandidat perekrutan. Kemampuan beradaptasi memungkinkan perekrut untuk tetap efisien dan efektif dalam lingkungan yang terus berubah.
Ketangguhan
Perekrutan bisa menjadi pekerjaan yang penuh tekanan. Ketahanan adalah tentang bangkit kembali dari kemunduran dan kekecewaan, yang merupakan bagian yang tidak bisa dihindari dalam proses rekrutmen. Perekrut yang tangguh adalah seseorang yang dapat menangani penolakan, mengatasi kemunduran, dan tetap bersikap positif dan produktif meskipun ada masalah atau tantangan.
Empati
Empati membantu perekrut memahami kandidat dan tim perekrutan dengan lebih baik. Daripada bersikap egois atau menghakimi, perekrut yang berempati mendengarkan secara aktif klien, pemangku kepentingan, dan kandidat mereka. Dengan menunjukkan empati, perekrut dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan membuat keputusan yang tepat atas nama kedua belah pihak.
Kegigihan
Perekrutan adalah industri yang kompetitif, dan seorang perekrut membutuhkan ketekunan agar menonjol dan berhasil. Perekrut yang gigih menindaklanjuti kandidat dan manajer perekrutan, serta proaktif dalam mencari solusi terhadap masalah. Dengan ketekunan, perekrut dapat membangun hubungan yang kuat dengan klien dan menciptakan lebih banyak peluang penempatan.
Berkendara untuk Peningkatan Diri
Industri rekrutmen terus berkembang, dan perekrut perlu selalu memperbarui keterampilan mereka. Perekrut yang sukses memiliki dorongan untuk mengembangkan diri, yang berarti terbuka untuk mempelajari keterampilan baru, menghadiri program pelatihan, dan mencari masukan. Dengan terus melakukan perbaikan, seorang perekrut dapat menjadi ahli di bidangnya dan memberikan nilai lebih kepada kliennya.
Kualitas dan sifat pribadi sangat penting bagi perekrut. Kemampuan beradaptasi, ketahanan, empati, ketekunan, dan dorongan untuk mengembangkan diri adalah kualitas yang harus dimiliki seorang perekrut agar berhasil di industri ini. Meskipun sifat-sifat ini dapat membuat pekerjaan menjadi menantang, sifat-sifat ini juga menjadikannya pengalaman yang menarik dan bermanfaat bagi mereka yang memilikinya.
Tantangan yang dihadapi perekrut di pasar saat ini
Perekrutan sebagai sebuah profesi selalu menjadi tantangan, namun pasar saat ini menghadirkan kesulitan yang unik. Di bagian ini, kita akan mengeksplorasi beberapa tantangan paling mendesak yang dihadapi perekrut saat ini.
A. Permintaan Tenaga Profesional Teknis yang Sangat Terampil
Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dengan pesat, permintaan akan tenaga profesional teknis berketerampilan tinggi semakin tinggi. Namun, terdapat kesenjangan keterampilan yang signifikan dan semakin besar di industri teknologi. Artinya, perekrut harus bekerja lebih keras lagi untuk mengidentifikasi dan menarik talenta terbaik, terutama di bidang ilmu data, kecerdasan buatan, dan keamanan siber.
B. Kejenuhan Pasar
Perekrutan selalu menjadi industri yang kompetitif, namun pasar saat ini sudah jenuh. Tidak hanya jumlah perekrut yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya, namun juga terdapat pendatang baru di pasar ini, termasuk platform rekrutmen online yang dapat dengan mudah menghubungkan pemberi kerja dan pencari kerja. Artinya perekrut harus membedakan dirinya dan layanannya agar menonjol dan memenangkan bisnis.
Selain itu, menurunnya permintaan di sektor-sektor tertentu, seperti ritel dan perhotelan, berarti perekrut harus beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar dan fokus pada industri dengan permintaan yang lebih tinggi.
C. Ketidakpastian Ekonomi dan Pembekuan Rekrutmen
Iklim ekonomi saat ini ditandai dengan ketidakpastian yang signifikan, yang dapat menyebabkan pembekuan dan pengurangan perekrutan tenaga kerja. Hal ini menghadirkan tantangan yang signifikan bagi perekrut, karena mereka mungkin kesulitan menemukan lowongan pekerjaan yang dapat diisi. Pembekuan rekrutmen bisa menjadi masalah karena dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, sehingga menyulitkan perekrut untuk mempertahankan bisnisnya.
Selain itu, pembekuan rekrutmen dapat terjadi pada negara atau wilayah tertentu, yang dapat membatasi kesempatan kerja, selain menyebabkan kerugian finansial yang besar.
Industri rekrutmen secara keseluruhan harus dinamis, dan perekrut harus terus berkembang untuk memastikan mereka tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan. Meskipun tantangan-tantangan ini mungkin berat, tantangan-tantangan ini juga dapat memberikan peluang bagi pertumbuhan dan inovasi. Dengan tetap mendapatkan informasi, beradaptasi dengan tuntutan pasar baru, dan bermitra dengan organisasi yang tepat, perekrut dapat mengatasi tantangan ini dan berkembang dalam industri yang dinamis dan selalu berubah.
Tren Industri Rekrutmen
Perekrutan adalah industri dinamis yang terus berkembang untuk beradaptasi dengan perubahan lanskap pasar kerja. Sebagai profesional perekrutan, penting untuk selalu mengikuti perkembangan tren industri untuk memastikan strategi perekrutan Anda tetap kompetitif dan efektif. Mari kita lihat beberapa tren industri terkini.
A. Mengatasi Keberagaman dan Inklusi
Keberagaman dan inklusi telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir, dan hal ini mempunyai alasan yang baik. Penelitian menunjukkan bahwa tim yang beragam lebih produktif dan inovatif. Sebagai tanggapannya, banyak perusahaan telah melakukan upaya bersama untuk meningkatkan keberagaman dan inklusi dalam praktik perekrutan mereka.
Perekrut memainkan peran penting dalam upaya ini. Mereka harus secara proaktif mencari kandidat yang beragam dan mengembangkan strategi yang mendorong budaya inklusi. Dengan melakukan hal ini, perekrut dapat membantu organisasinya menciptakan tenaga kerja yang lebih beragam dan produktif.
B. Praktik Perekrutan yang Inovatif
Industri rekrutmen telah mengalami lonjakan praktik perekrutan yang inovatif dalam beberapa tahun terakhir. Dua tren yang paling menonjol adalah AI dan pembelajaran mesin, serta rekrutmen sosial.
– AI dan Pembelajaran Mesin
AI dan pembelajaran mesin merevolusi industri rekrutmen. Teknologi ini memungkinkan perekrut untuk mengotomatiskan proses seperti penyaringan resume, penjangkauan kandidat, dan bahkan penjadwalan wawancara. Hal ini dapat menghemat banyak waktu dan tenaga bagi perekrut, sehingga memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis seperti keterlibatan kandidat dan membangun hubungan.
– Rekrutmen Sosial
Perekrutan sosial melibatkan pemanfaatan platform media sosial seperti LinkedIn, Facebook, dan Twitter untuk mencari kandidat dan mempromosikan peluang kerja. Rekrutmen sosial menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak organisasi telah mengembangkan strategi rekrutmen sosial yang terperinci untuk menarik talenta terbaik.
C. Perekrutan Jarak Jauh
Pandemi COVID-19 telah mempercepat tren perekrutan jarak jauh, sehingga wawancara virtual dan strategi orientasi baru menjadi penting bagi perekrut.
– Wawancara Virtual
Wawancara virtual telah menjadi hal biasa sejak banyak perusahaan memindahkan proses perekrutan mereka secara online selama pandemi. Wawancara ini memungkinkan perekrut menyaring kandidat dan melakukan wawancara awal dari mana saja di dunia. Platform seperti Zoom, Skype, dan Google Meet telah menjadi alat penting dalam proses ini.
– Strategi Orientasi Baru
Orientasi adalah proses penting bagi setiap karyawan baru, dan orientasi jarak jauh mengharuskan perekrut berpikir kreatif untuk memastikan transisi yang lancar. Paket orientasi yang dipersonalisasi yang disampaikan secara digital, pelatihan virtual, dan obrolan video kelompok kecil adalah beberapa strategi baru yang muncul.
Perekrutan terus menjadi profesi dinamis yang menuntut ketangkasan dan fleksibilitas. Dengan selalu mengikuti perkembangan tren terkini, perekrut dapat tetap kompetitif dan efektif dalam peran mereka.
Masa Depan Perekrutan
Seiring kemajuan teknologi, industri rekrutmen tidak diragukan lagi sedang mengalami transformasi. Masa depan perekrutan akan dibentuk oleh tren-tren yang mengubah keadaan, seperti meningkatnya peran media sosial dan jaringan, masalah etika terkait sumber daya manusia dan privasi kandidat, serta perubahan dalam sifat perekrutan pekerjaan seperti perekrutan kontrak dan kolaborasi industri.
A. Meningkatnya Peran Media dan Jejaring Sosial
Dalam dunia rekrutmen, platform media sosial seperti LinkedIn, Facebook, dan Twitter telah menjadi alat yang sangat diperlukan untuk mencari dan merekrut talenta terbaik. Media sosial telah memungkinkan perekrut untuk terhubung dan berinteraksi dengan calon kandidat secara langsung, sehingga menghasilkan keterlibatan dan retensi kandidat yang lebih baik. Perekrut dapat memanfaatkan analisis data besar di media sosial untuk mendapatkan wawasan tentang preferensi, minat, dan keahlian masing-masing kandidat, sehingga menjadikan proses perekrutan lebih tepat sasaran dan efektif.
Namun, ada juga beberapa tantangan terkait dengan meningkatnya penggunaan media sosial dalam perekrutan. Masalah privasi dan risiko potensi bias dalam keputusan perekrutan perlu dipertimbangkan, yang menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap praktik pemrosesan data kandidat.
B. Masalah Etis Terkait Pengadaan dan Privasi Kandidat
Seiring dengan semakin maraknya penggunaan media sosial dan sumber data lainnya, pertimbangan etis seputar penggunaan data kandidat dalam proses perekrutan menjadi semakin signifikan. Pertimbangan etis seputar pencarian kandidat dan privasi biasanya dikelola melalui kebijakan informed consent dan perjanjian kandidat. Namun, perekrut sering kali bekerja sama dengan perusahaan pihak ketiga yang mengumpulkan dan mengelola data kandidat, sehingga meningkatkan kebutuhan akan protokol dan pedoman yang tepat untuk memastikan bahwa kebijakan privasi diterapkan dan dihormati.
C. Perubahan Sifat Perekrutan Pekerjaan
Terdapat juga perubahan signifikan dalam sifat perekrutan pekerjaan yang akan terus mempengaruhi perekrutan di masa depan. Salah satu trennya adalah perekrutan kontrak, yang memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi pemberi kerja untuk menyesuaikan diri dengan fluktuasi ekonomi, permintaan musiman, dan perubahan kebutuhan bisnis lainnya. Gig economy juga memberikan peluang bagi perekrut untuk mencari pekerja lepas yang sangat terampil dan terspesialisasi untuk proyek jangka pendek.
Kolaborasi industri adalah tren lain yang semakin meningkat dalam perekrutan. Perusahaan menemukan cara strategis untuk berkolaborasi antar industri, berbagi talenta terbaik untuk memecahkan masalah kompleks dengan mengembangkan tim khusus dan berketerampilan tinggi melalui kemitraan. Kolaborasi semacam ini juga dapat menghasilkan program pelatihan dan pengembangan yang inovatif untuk menutup kesenjangan keterampilan di industri tertentu.