Saat mempersiapkan wawancara kerja, penting untuk mengantisipasi pertanyaan wawancara sulit yang mungkin muncul. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk menantang Anda dan mengevaluasi kemampuan Anda dalam menangani situasi sulit, memecahkan masalah, dan berpikir mandiri. Pertanyaan wawancara yang sulit dapat mencakup berbagai topik, mulai dari riwayat pekerjaan dan keterampilan teknis Anda, hingga kepribadian dan gaya komunikasi Anda.
Bersiap menghadapi pertanyaan wawancara yang sulit sangat penting untuk memberikan kesan positif pada calon pemberi kerja Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda telah meluangkan waktu untuk meneliti perusahaan, memahami peran yang Anda lamar, dan memikirkan bagaimana Anda dapat berkontribusi pada organisasi. Selain itu, mampu menjawab pertanyaan wawancara sulit dengan percaya diri dapat membantu Anda menonjol dari kandidat lain dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan.
Panduan ini dirancang untuk memberi Anda contoh pertanyaan wawancara yang sulit dan cara menjawabnya secara efektif. Setiap pertanyaan disertai dengan penjelasan mengapa pertanyaan tersebut diajukan, apa yang dicari pewawancara dalam jawaban Anda, dan kemungkinan contoh bagaimana meresponsnya. Dengan menggunakan panduan ini, Anda bisa mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi pertanyaan wawancara yang sulit dan meningkatkan peluang Anda untuk sukses.
Bersiap untuk pertanyaan wawancara yang sulit sangat penting untuk menyelesaikan wawancara kerja Anda. Panduan ini akan memberi Anda alat yang Anda perlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan percaya diri dan menunjukkan keterampilan dan kualifikasi Anda kepada calon pemberi kerja.
Alasan Umum untuk Pertanyaan Wawancara yang Sulit
Selama wawancara kerja, Anda mungkin menghadapi beberapa pertanyaan sulit yang membuat Anda merasa tidak nyaman atau tidak yakin bagaimana menjawabnya. Jenis pertanyaan ini terbagi dalam tiga kategori: pertanyaan berdasarkan perilaku, pertanyaan berdasarkan keterampilan, dan pertanyaan berdasarkan latar belakang.
Pertanyaan berbasis perilaku meminta Anda mendeskripsikan bagaimana Anda bertindak dalam situasi tertentu atau memberikan contoh bagaimana Anda akan berperilaku dalam situasi hipotetis. Pewawancara menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini untuk mengukur keterampilan komunikasi Anda, kemampuan mengambil keputusan, dan cara Anda menangani konflik atau tantangan. Kandidat yang menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan baik dapat menunjukkan kekuatan mereka dalam kepemimpinan, kerja tim, atau pemecahan masalah. Berikut ini contoh pertanyaan wawancara berbasis perilaku: “Ceritakan tentang saat Anda harus menghadapi klien yang sulit. Bagaimana Anda menangani situasi ini, dan apa hasilnya?”
Pertanyaan berbasis keterampilan menguji pengetahuan, pengalaman, dan keahlian Anda di bidang tertentu. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur seberapa baik Anda dapat menerapkan konsep teoretis ke dalam skenario dunia nyata, bagaimana Anda mengikuti tren industri, dan apakah Anda dapat melakukan tugas pekerjaan yang diperlukan untuk posisi tersebut. Kandidat yang unggul dalam pertanyaan-pertanyaan ini dapat menunjukkan keterampilan teknis, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan beradaptasi mereka. Contoh pertanyaan wawancara berbasis keterampilan adalah: “Dapatkah Anda menjelaskan kepada saya bagaimana Anda merancang skema database untuk proyek baru?”.
Pertanyaan berbasis latar belakang berfokus pada pengalaman masa lalu, pendidikan, dan kualifikasi Anda. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat digunakan untuk memverifikasi informasi di resume Anda atau untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana keterampilan dan pengalaman Anda selaras dengan persyaratan pekerjaan. Pewawancara mungkin bertanya tentang proyek spesifik yang Anda kerjakan, pendidikan atau pelatihan Anda, atau tujuan karier Anda. Kandidat yang menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan baik dapat menunjukkan pengalaman dan kualifikasi mereka yang relevan. Salah satu contoh pertanyaan wawancara berdasarkan latar belakang adalah: “Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang pengalaman Anda mengelola tim pengembang?”.
Memahami alasan umum pertanyaan wawancara yang sulit dapat membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk wawancara kerja berikutnya. Dengan mengetahui apa yang diharapkan dan bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini, Anda akan berada pada posisi yang lebih baik untuk menunjukkan kualifikasi, pengalaman, dan kesesuaian Anda secara keseluruhan untuk pekerjaan itu.
Tips Menjawab Pertanyaan Wawancara yang Sulit
Ketika menghadapi pertanyaan wawancara yang sulit, penting untuk menunjukkan kemampuan Anda untuk mendengarkan secara aktif, menyusun strategi untuk pertanyaan berbasis perilaku, dan memanfaatkan metode STAR secara efektif. Selain itu, mempersiapkan diri untuk pertanyaan lanjutan juga sama pentingnya karena pertanyaan tersebut dapat menawarkan kesempatan untuk lebih menonjolkan kekuatan dan keterampilan Anda.
Mendengarkan Aktif
Mendengarkan secara aktif adalah keterampilan penting yang dicari pewawancara dalam diri kandidat. Ini menunjukkan bahwa Anda penuh perhatian dan terlibat dalam percakapan. Mendengarkan secara aktif melibatkan perhatian yang cermat terhadap apa yang dikatakan pewawancara, memahaminya dengan benar, dan merespons dengan tepat. Saat Anda mendengarkan secara aktif, Anda dapat menangkap isyarat yang mungkin mengarah pada pertanyaan atau topik diskusi yang lebih mendalam. Selain itu, dengan mendengarkan secara aktif, Anda menunjukkan rasa hormat dan minat pewawancara, yang dapat membuat wawancara Anda lebih berkesan.
Strategi Menjawab Pertanyaan Berbasis Perilaku
Pertanyaan berbasis perilaku adalah jenis pertanyaan wawancara sulit yang umum di mana pewawancara meminta Anda menjelaskan perilaku masa lalu Anda dalam situasi tertentu. Pewawancara mencari contoh spesifik tentang bagaimana Anda menangani situasi yang menantang, dinamika tim, dan resolusi konflik. Strategi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini adalah dengan mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan memikirkan contoh-contoh spesifik yang dapat Anda bagikan. Selain itu, penting untuk menggunakan teknik STARS yang berarti Situasi, Tugas, Tindakan, Hasil, dan Refleksi Diri. Menggunakan metode ini untuk menjawab pertanyaan berbasis perilaku memberi pewawancara pemahaman yang jelas tentang proses berpikir dan keterampilan pengambilan keputusan Anda.
Memanfaatkan Metode STAR
Metode STAR adalah cara yang efektif untuk menjawab pertanyaan berbasis perilaku. Panduan ini memberikan garis besar singkat langkah-langkah yang diambil untuk mencapai hasil positif dalam situasi tertentu. Saat menggunakan metode STAR, selalu pastikan tanggapan Anda jelas dan ringkas. Mulailah dengan menjelaskan Situasi spesifik, Tugas yang diperlukan, Tindakan yang diambil, dan hasil atau Hasil. Selain itu, sertakan komponen refleksi diri untuk memberikan pewawancara wawasan tentang proses berpikir Anda.
Pertanyaan Lanjutan
Bersiaplah untuk pertanyaan lanjutan selama wawancara Anda. Jenis pertanyaan ini, juga dikenal sebagai pertanyaan menyelidik, dirancang untuk menggali tanggapan Anda lebih dalam. Pewawancara mungkin meminta Anda untuk memperluas pengalaman tertentu, mengungkapkan lebih banyak rincian tentang suatu situasi, atau menjelaskan mengapa Anda membuat keputusan tertentu. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan lanjutan ini, dan berikan informasi tambahan yang relevan yang membedakan Anda dari kandidat lainnya.
Menjawab pertanyaan wawancara yang sulit membutuhkan lebih dari sekedar berpikir. Dibutuhkan persiapan, mendengarkan secara aktif, dan keterampilan komunikasi yang efektif. Jika Anda mengikuti tip berikut, Anda akan siap menghadapi wawancara berikutnya.
10+ Pertanyaan Wawancara Sulit dan Contoh Jawaban
Sebagai kandidat berpengalaman, Anda harus siap menjawab pertanyaan wawancara yang sulit. Berikut 10+ pertanyaan potensial yang mungkin muncul saat wawancara dan contoh jawabannya.
- Ceritakan tentang saat Anda kesulitan memenuhi tenggat waktu.
Jawaban: Dalam pekerjaan saya sebelumnya, saya bertanggung jawab menyerahkan laporan mingguan kepada manajer saya. Suatu minggu, karena keadaan yang tidak terduga, saya tidak dapat menyelesaikan laporan tepat waktu. Saya segera berkomunikasi dengan manajer saya dan menjelaskan situasinya. Kami mencapai kesepakatan untuk memperpanjang tenggat waktu satu hari, dan saya memastikan untuk memprioritaskan tugas tersebut untuk memastikan bahwa saya tidak hanya memenuhi tenggat waktu baru tetapi juga menyerahkan laporan berkualitas tinggi.
- Bisakah Anda menjelaskan saat Anda harus menangani situasi sulit bersama rekan kerja?
Jawaban: Dalam pekerjaan terakhir saya, saya memiliki seorang rekan kerja yang terus-menerus melewatkan tenggat waktu dan tidak memenuhi harapan. Saya menyadari bahwa hal ini berdampak pada produktivitas dan moral tim, jadi saya menjadwalkan pertemuan dan melakukan percakapan terbuka dan jujur tentang bagaimana kami dapat bekerja lebih baik sebagai sebuah tim. Kami mendiskusikan beban kerjanya dan mengidentifikasi bidang-bidang di mana saya dapat memberikan dukungan. Sejak saat itu, komunikasi kami menjadi lebih baik, dan dia mampu memenuhi tenggat waktunya.
- Apa yang akan kamu lakukan jika kamu diberi tugas yang belum pernah kamu kerjakan sebelumnya?
Jawaban: Saya selalu mendekati tugas-tugas baru dengan pola pikir berkembang. Saya akan mulai dengan melakukan penelitian menyeluruh untuk memahami persyaratan dan harapan tugas. Kemudian, saya akan meminta bimbingan dan saran dari kolega atau atasan saya untuk memastikan bahwa saya memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan. Saya juga akan memastikan untuk mengajukan pertanyaan apa pun yang diperlukan untuk memperjelas segala ambiguitas.
- Pernahkah Anda berkonflik dengan atasan atau rekan kerja? Bagaimana Anda menanganinya?
Jawaban: Di pekerjaan saya sebelumnya, saya mempunyai konflik dengan supervisor yang tidak jelas dalam memberikan instruksi pada suatu proyek. Saya mengirim email ke supervisor, menjelaskan kebingungannya dan meminta klarifikasi. Ketika sudah jelas bahwa kami tidak saling berhadapan, saya melibatkan atasan di departemen untuk menengahi situasi tersebut. Kami menyetujui apa yang diharapkan, dan saya menyelesaikan proyek tepat waktu.
- Apa yang memotivasi Anda untuk melakukan pekerjaan terbaik Anda?
Jawaban: Saya termotivasi oleh pekerjaan yang bermakna dan menjadi bagian dari tim yang berdedikasi untuk mencapai tujuan yang sama. Saya juga terdorong oleh peluang untuk tumbuh dan berkembang serta pengakuan atas kontribusi saya.
- Menurut Anda mengapa Anda cocok untuk pekerjaan ini?
Jawaban: Saya yakin bahwa saya memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan dan sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Saya juga berkembang dalam lingkungan yang serba cepat dan menikmati berkolaborasi dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Saya gembira dengan tantangan dan peluang yang Anda jelaskan untuk peran ini dan saya ingin berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan.
Contoh Pertanyaan dan Jawaban Tambahan
Proses wawancara terkadang bisa sangat menakutkan, namun persiapan terlebih dahulu dapat membuat perbedaan besar. Selain 21 pertanyaan wawancara sulit dan contoh jawaban sebelumnya, berikut adalah beberapa contoh pertanyaan tambahan dan tanggapan potensial untuk membantu Anda mempersiapkan wawancara berikutnya.
Apa tujuan jangka panjang Anda? Salah satu tujuan jangka panjang saya adalah menjadi ahli di bidang saya dengan terus belajar dan mengembangkan keterampilan saya. Saya juga tertarik untuk mengambil peran kepemimpinan dalam perusahaan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan dan kesuksesannya. Pada akhirnya, saya berharap dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap profesi saya dan organisasi secara keseluruhan.
Bagaimana Anda menangani stres? Stres adalah bagian yang tidak dapat dihindari dalam pekerjaan apa pun, namun saya mencoba mengatasinya dengan tetap teratur, memprioritaskan tugas, dan meluangkan waktu untuk melakukan dekompresi jika memungkinkan. Saya menemukan bahwa olahraga dan meditasi adalah cara efektif untuk menghilangkan stres dan mempertahankan fokus. Selain itu, saya tidak takut untuk meminta bantuan atau mendelegasikan tanggung jawab bila diperlukan.
Bisakah Anda memberi saya contoh proyek sukses yang Anda pimpin? Dalam peran saya sebelumnya sebagai manajer proyek, saya memimpin tim yang mengembangkan dan meluncurkan lini produk baru yang menghasilkan peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 30%. Tanggung jawab saya termasuk mengembangkan dan melaksanakan rencana proyek, berkoordinasi dengan tim lintas fungsi, dan memastikan bahwa pencapaian proyek tercapai tepat waktu dan sesuai anggaran. Saya juga melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan, yang menjadi dasar proses pengembangan produk.
Apa yang akan Anda lakukan jika suatu proyek tidak berjalan sesuai rencana? Ketika suatu proyek tidak berjalan sesuai rencana, penting untuk menilai situasi dan mengidentifikasi akar penyebab masalahnya. Pertama-tama saya akan berkomunikasi dengan tim dan pemangku kepentingan saya untuk mendapatkan pemahaman penuh tentang masalah dan kemungkinan solusinya. Dari sana, saya akan bekerja dengan tim untuk membuat rencana tindakan baru, menetapkan tenggat waktu dan pencapaian baru, serta mengalokasikan sumber daya yang sesuai. Penting juga untuk belajar dari kesalahan dan menerapkan perbaikan proses untuk mencegah masalah serupa terjadi di masa depan. Pada akhirnya, tujuan saya adalah memastikan bahwa proyek ini selesai dengan sukses dan tepat waktu.
Kesalahan Utama yang Harus Dihindari Saat Menjawab Pertanyaan Wawancara Sulit
Selama wawancara yang sulit, wajar jika Anda merasa gugup dan kewalahan, namun penting untuk menghindari kesalahan tertentu yang dapat merugikan pekerjaan Anda. Di bawah ini adalah kesalahan utama yang harus dihindari:
Bertele-tele
Pertanyaan wawancara bisa jadi rumit dan memerlukan respons yang bijaksana, namun penting untuk tetap fokus dan ringkas dalam jawaban Anda. Bertele-tele tidak hanya membuang-buang waktu pewawancara tetapi juga menunjukkan kurangnya kejelasan dan keteraturan dalam pemikiran Anda.
Ketidakjujuran
Bersikap jujur saat wawancara mungkin tampak menakutkan, terutama jika pertanyaannya adalah sesuatu yang tidak ingin Anda ungkapkan atau akui. Namun, ketidakjujuran dapat menjadi bumerang dalam jangka panjang, dan terjebak dalam kebohongan dapat merusak peluang Anda untuk diterima bekerja.
Tidak memberikan contoh spesifik
Sangat mudah untuk berbicara secara umum selama wawancara, namun memberikan contoh spesifik tentang pengalaman dan keterampilan Anda dapat membantu pewawancara mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang kualifikasi Anda. Tanpa contoh spesifik, jawaban Anda mungkin akan terlihat tidak jelas dan tidak meyakinkan.
Mengkritik majikan sebelumnya
Selama wawancara, hindari mengkritik perusahaan sebelumnya, tidak peduli betapa dibenarkan atau menggodanya hal tersebut. Melakukan hal ini menunjukkan buruknya profesionalisme Anda dan dapat meninggalkan kesan buruk bagi pewawancara. Usahakan jawaban Anda fokus pada pengalaman dan pembelajaran Anda sendiri.
Ingat, tujuan wawancara adalah untuk menunjukkan keahlian dan kualifikasi Anda, dan menghindari kesalahan apa pun yang dapat membahayakan peluang Anda untuk diterima bekerja.
Bagaimana Menyesuaikan Jawaban Anda dengan Berbagai Jenis Wawancara
Sebagai pencari kerja, Anda akan menemukan berbagai jenis wawancara, termasuk wawancara video, panel, dan telepon. Meskipun pertanyaannya mungkin serupa, format setiap wawancara berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu mempersiapkan setiap jenis wawancara dan menyesuaikan jawaban Anda untuk meningkatkan peluang keberhasilan Anda:
Wawancara Video
Wawancara video menghemat waktu dan uang pemberi kerja dan kandidat dengan menghilangkan biaya perjalanan. Namun, hal tersebut bisa jadi rumit, terutama jika Anda tidak terbiasa dengan teknologinya. Untuk tampil baik dalam wawancara video, ikuti tips berikut:
- Uji peralatan dan koneksi Anda sebelum wawancara dimulai
- Pilih lokasi yang tenang dan terang serta bebas dari gangguan
- Berpakaianlah secara formal dari ujung kepala hingga ujung kaki, karena Anda tidak pernah tahu kapan Anda harus berdiri!
- Pertahankan kontak mata dengan melihat langsung ke kamera, bukan ke layar
- Bicaralah dengan jelas dan jangan menyela pewawancara
- Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan dengan tersenyum dan mengangguk
Selain itu, ingatlah untuk mengikuti pedoman wawancara dasar, seperti meneliti perusahaan dan posisi, menyiapkan pertanyaan untuk diajukan kepada pemberi kerja, dan menunjukkan keahlian dan pencapaian Anda.
Wawancara Panel
Wawancara panel terdiri dari sekelompok dua atau lebih pewawancara, mengajukan pertanyaan seputar persyaratan pekerjaan, ciri kepribadian, dan pengalaman kerja. Untuk mempersiapkan wawancara panel, gunakan strategi berikut:
- Pelajari latar belakang dan posisi pewawancara untuk mengetahui ekspektasi mereka
- Sapa setiap pewawancara saat menjawab pertanyaan, karena hal itu menunjukkan rasa hormat dan minat terhadap pandangan mereka
- Hindari hanya berfokus pada satu pewawancara, karena mereka mungkin menganggapnya sebagai kurangnya minat pada pewawancara lain
- Gunakan contoh, cerita, dan jawaban terperinci yang menunjukkan pengalaman dan kualifikasi Anda yang relevan
- Kendalikan bahasa tubuh Anda, karena panel mungkin mengevaluasi isyarat nonverbal untuk menentukan kesesuaian Anda untuk pekerjaan tersebut
Wawancara Telepon
Wawancara telepon lebih singkat dibandingkan wawancara tatap muka, namun sama pentingnya dalam proses rekrutmen. Wawancara telepon adalah saat pemberi kerja menelepon Anda untuk mendiskusikan kualifikasi dan kesesuaian Anda untuk suatu pekerjaan. Berikut beberapa tip wawancara telepon yang berguna:
- Temukan ruang yang tenang dan pribadi tanpa kebisingan atau gangguan latar belakang
- Simpan salinan resume Anda, surat lamaran, dan lowongan pekerjaan di depan Anda selama wawancara
- Bicaralah perlahan dan jelas untuk memastikan pewawancara memahami apa yang Anda katakan
- Jawablah pertanyaan secara langsung dan ringkas, dengan detail yang tepat
- Jika Anda tidak memahami suatu pertanyaan, mintalah pewawancara untuk mengulanginya atau menjelaskannya dengan lebih baik
- Akhiri panggilan dengan nada positif dengan berterima kasih kepada pewawancara atas waktunya dan menyatakan minatnya pada posisi tersebut
Persiapkan berbagai jenis wawancara untuk menyesuaikan jawaban Anda dan meningkatkan peluang Anda mendapatkan pekerjaan. Berlatihlah dengan teman dan keluarga untuk meningkatkan respons Anda, dan yang paling penting, percaya diri dan tulus.
Pentingnya Mengajukan Pertanyaan di Akhir Wawancara
Wawancara bukan hanya kesempatan bagi pewawancara untuk mengevaluasi kecocokan Anda pada posisi tersebut, namun juga bagi Anda untuk menilai apakah perusahaan tersebut tepat untuk Anda. Mengajukan pertanyaan yang bijaksana di akhir wawancara dapat membantu Anda mendapatkan informasi yang Anda perlukan untuk membuat keputusan yang tepat, dan juga dapat menunjukkan minat dan antusiasme Anda terhadap perusahaan dan peran tersebut. Berikut beberapa alasan mengapa mengajukan pertanyaan di akhir wawancara itu penting:
Menunjukkan Minat dan Antusiasme
Mengajukan pertanyaan menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan benar-benar tertarik pada perusahaan dan peran tersebut. Hal ini juga menunjukkan antusiasme Anda terhadap peluang tersebut, yang dapat meninggalkan kesan positif pada pewawancara.
Membantu Anda Membuat Keputusan yang Tepat
Mengajukan pertanyaan dapat membantu Anda lebih memahami bagaimana rasanya bekerja di perusahaan tersebut dan apakah pekerjaan tersebut cocok untuk Anda. Hal ini juga dapat membantu Anda lebih memahami budaya perusahaan, lingkungan kerja, dan ekspektasi terhadap peran tersebut.
Tunjukkan Kesiapan Anda
Mengajukan pertanyaan yang bijaksana menunjukkan bahwa Anda telah meluangkan waktu untuk mempersiapkan wawancara dan memiliki minat yang tulus terhadap peran tersebut. Ini juga menunjukkan bahwa Anda memiliki pemahaman yang baik tentang perusahaan dan industri.
Membantu Anda Menonjol
Mengajukan pertanyaan yang unik dan mendalam dapat membantu Anda menonjol dari kandidat lain, terutama jika pewawancara telah melakukan beberapa kali wawancara. Ini juga dapat membantu Anda menunjukkan keahlian dan pengalaman Anda dengan cara yang berbeda.
Contoh Pertanyaan untuk Ditanyakan di Akhir Wawancara
Berikut beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda ajukan di akhir wawancara untuk menunjukkan minat dan antusiasme Anda:
- Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan saat ini?
- Bagaimana Anda menggambarkan budaya perusahaan?
- Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang tim tempat saya akan bekerja?
- Apa prioritas utama peran ini dalam 90 hari pertama?
- Bagaimana kinerja saya akan dievaluasi dalam peran ini?
Ingatlah untuk mendengarkan baik-baik tanggapannya dan ajukan pertanyaan lanjutan untuk menunjukkan bahwa Anda terlibat dalam percakapan tersebut. Mengajukan pertanyaan di akhir wawancara merupakan langkah penting dalam proses pencarian kerja, dan dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat mengenai peluang tersebut.