Wawancara perilaku telah menjadi metode populer bagi manajer perekrutan untuk menilai perilaku kandidat di masa lalu guna memprediksi kinerja pekerjaan di masa depan. Jenis wawancara ini berfokus pada situasi atau tugas tertentu yang pernah ditangani kandidat di masa lalu dan bagaimana mereka merespons situasi tersebut.
Wawancara perilaku adalah wawancara terstruktur yang bertujuan untuk menilai kemampuan kandidat dan potensi kinerja dalam pekerjaan. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa perilaku masa lalu merupakan prediktor yang baik untuk perilaku masa depan. Dalam wawancara perilaku, pewawancara meminta kandidat untuk memberikan contoh spesifik tentang bagaimana mereka menangani situasi atau tugas di masa lalu. Respons kandidat kemudian dievaluasi berdasarkan kriteria pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Wawancara perilaku penting dalam perekrutan karena beberapa alasan. Pertama, mereka memberikan kriteria obyektif untuk mengevaluasi keterampilan dan kualifikasi kandidat. Kedua, metode ini merupakan metode yang dapat diandalkan untuk memprediksi kinerja pekerjaan. Ketiga, mereka tidak terlalu rentan terhadap bias dan subjektivitas yang dapat terjadi dalam wawancara tradisional.
Bagaimana Mempersiapkan Wawancara Perilaku
Dalam wawancara perilaku, persiapan adalah kunci untuk menjawab pertanyaan seperti seorang profesional. Berikut tiga langkah penting yang harus diambil:
A. Meneliti Perusahaan dan Posisi Pekerjaan
Sebelum Anda masuk ke ruang wawancara, luangkan waktu untuk meneliti perusahaan dan pekerjaan yang Anda lamar. Hal ini tidak hanya menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda telah menyelesaikan pekerjaan rumah Anda, namun juga membantu Anda memahami nilai-nilai, budaya, dan misi perusahaan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan mencakup sejarah perusahaan, produk, layanan, dan berita terkini.
B. Tinjau Deskripsi Pekerjaan dan Persyaratan
Selain meneliti perusahaan, tinjau deskripsi pekerjaan dan persyaratannya dengan cermat. Catat keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan pekerjaan tersebut, dan pikirkan contoh dari riwayat pekerjaan Anda yang menunjukkan kemampuan Anda untuk memenuhi persyaratan tersebut. Ini akan membantu Anda tidak hanya mempersiapkan diri untuk pertanyaan potensial terkait keterampilan tertentu, namun juga memberi Anda gambaran tentang apa yang mungkin dicari pewawancara dari para kandidat.
C. Identifikasi Keterampilan dan Kualitas Anda
Terakhir, luangkan waktu untuk mengidentifikasi keterampilan dan kualitas Anda sendiri. Ini melibatkan peninjauan kembali pencapaian Anda di masa lalu dan menentukan keterampilan dan kualitas apa yang Anda kembangkan untuk mencapainya. Ini tidak hanya membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi pertanyaan yang menanyakan tentang keterampilan tertentu, tetapi juga membantu Anda memahami kekuatan dan kelemahan Anda sendiri. Penting untuk diingat bahwa meskipun pewawancara mencari kandidat dengan keterampilan dan kualitas tertentu, mereka juga mencari individu yang cocok dengan budaya perusahaan dan dapat bekerja dengan baik dengan orang lain.
Dengan meluangkan waktu untuk meneliti perusahaan dan posisi pekerjaan, meninjau deskripsi dan persyaratan pekerjaan, dan mengidentifikasi keterampilan dan kualitas Anda sendiri, Anda akan lebih siap untuk menjawab pertanyaan wawancara perilaku yang akan Anda terima.
10 Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Perilaku Teratas
Di bawah ini adalah 10 pertanyaan wawancara perilaku teratas yang sering ditanyakan oleh pemberi kerja, beserta contoh jawaban untuk setiap pertanyaan:
A. Ceritakan pada saya saat Anda harus memecahkan suatu masalah
Selama pekerjaan saya sebelumnya sebagai perwakilan layanan pelanggan, saya menerima telepon dari pelanggan yang frustrasi namun belum menerima pesanan mereka. Setelah menyelidiki masalahnya, saya menyadari bahwa ada keterlambatan pengiriman karena masalah pemasok. Untuk mengatasi masalah ini, saya meminta maaf kepada pelanggan atas keterlambatan ini dan menawarkan mereka diskon untuk pembelian berikutnya. Saya juga terus memberi tahu mereka tentang status pesanan mereka hingga akhirnya terkirim.
Ketika saya menjadi pemimpin tim di perusahaan saya sebelumnya, saya memperhatikan bahwa angka penjualan kami rendah karena kurangnya motivasi dan kerja tim di antara anggota tim. Untuk meningkatkan semangat dan menginspirasi tim, saya mengatur kegiatan pembangunan tim dan memberikan sesi pelatihan untuk membantu mereka mengembangkan strategi penjualan yang lebih baik. Hasilnya, penjualan tim kami meningkat sebesar 20% pada kuartal pertama.
C. Jelaskan situasi di mana Anda harus bekerja di bawah tekanan
Selama semester akhir studi kuliah saya, saya ditugaskan untuk menyelesaikan beberapa proyek yang menantang sambil juga melakukan kegiatan ekstrakurikuler dan pekerjaan paruh waktu. Untuk mengelola beban kerja dan menghindari rasa kewalahan, saya membuat jadwal mingguan yang terperinci dan memprioritaskan tugas-tugas saya berdasarkan tenggat waktunya. Ini membantu saya menyelesaikan semua tugas tepat waktu dan mempertahankan nilai saya.
D. Ceritakan pada saya saat Anda harus menghadapi rekan kerja yang sulit
Di pekerjaan saya sebelumnya, saya memiliki rekan kerja yang selalu bersikap negatif dan tidak kooperatif. Untuk mengatasi masalah ini, saya mengajak rekan kerja tersebut ke samping dan bertanya apakah ada yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan hubungan kerja kami. Setelah mendiskusikan masalah ini, kami berdua membuat beberapa kelonggaran dan menemukan titik temu yang membuat kami bekerja lebih baik sebagai sebuah tim.
E. Berikan contoh saat Anda harus mengambil keputusan sulit
Dalam peran saya sebelumnya sebagai manajer SDM, saya harus memberhentikan beberapa karyawan karena keterbatasan anggaran. Untuk menangani situasi ini secara sensitif, saya memberikan dukungan dan sumber daya kepada karyawan yang terkena dampak untuk membantu mereka menavigasi proses transisi. Meskipun ini adalah keputusan yang sulit, saya memastikan untuk mengambil keputusan dengan empati dan profesionalisme.
F. Jelaskan proyek yang Anda kerjakan yang membutuhkan kreativitas
Selama peran saya sebelumnya sebagai desainer grafis, saya ditugaskan merancang situs web baru untuk klien. Untuk membuat situs web menarik secara visual dan ramah pengguna, saya membuat grafik dan animasi khusus yang menampilkan identitas merek klien. Situs web tersebut diterima dengan baik oleh klien dan pelanggannya, dan bahkan dianugerahi penghargaan desain.
Bagaimana Menyusun Jawaban Anda
Saat menjawab pertanyaan wawancara perilaku, mengikuti struktur dapat membantu Anda memberikan jawaban yang jelas dan ringkas yang menonjolkan keterampilan dan pengalaman Anda secara efektif. Salah satu metode yang digunakan oleh banyak perekrut dan manajer perekrutan adalah metode STAR.
A. Gunakan Metode STAR
Metode STAR adalah singkatan dari Situasi, Tugas, Tindakan, dan Hasil. Dengan menggunakan metode ini, Anda dapat menyusun jawaban Anda sedemikian rupa sehingga mudah diikuti oleh pewawancara, sekaligus memberikan contoh spesifik dari pengalaman kerja Anda sebelumnya.
B. Jelaskan Situasinya
Langkah pertama dalam metode STAR adalah menjelaskan situasi yang Anda alami. Hal ini akan memberikan konteks pada jawaban Anda dan membantu pewawancara memahami tantangan apa yang Anda hadapi. Misalnya, jika Anda ditanya tentang saat Anda harus menyelesaikan suatu masalah, Anda dapat memulai dengan menjelaskan situasi yang menyebabkan masalah tersebut, seperti proyek yang terlambat dari jadwal.
C. Jelaskan Tugasnya
Langkah selanjutnya adalah menjelaskan tugas yang diberikan kepada Anda. Hal ini harus memperjelas tanggung jawab spesifik apa yang Anda alami dalam situasi yang Anda gambarkan. Misalnya, jika Anda adalah bagian dari tim yang mengerjakan suatu proyek, Anda dapat menjelaskan peran dan tanggung jawab spesifik Anda.
D. Bagikan Langkah Tindakan
Setelah menjelaskan tugasnya, Anda kemudian harus membagikan langkah-langkah tindakan yang Anda ambil untuk mengatasi situasi tersebut dan menyelesaikan tugas tersebut. Di sinilah Anda dapat menyoroti keterampilan dan pengalaman Anda, serta pendekatan kreatif apa pun yang Anda ambil untuk mengatasi hambatan. Ini juga merupakan kesempatan bagus untuk menekankan keterampilan kepemimpinan atau kerja tim yang Anda gunakan selama proyek berlangsung.
E. Jelaskan Hasilnya
Terakhir, Anda harus menjelaskan hasil tindakan Anda. Ini memberikan penutup pada jawaban Anda dan membantu pewawancara memahami dampak pekerjaan Anda. Misalnya, jika langkah tindakan Anda membantu tim memenuhi tenggat waktu mereka, Anda dapat menjelaskan bagaimana hal ini menghasilkan proyek sukses yang memenuhi kebutuhan klien.
Menggunakan metode STAR ketika menjawab pertanyaan wawancara perilaku dapat membantu Anda memberikan jawaban yang jelas dan komprehensif yang menonjolkan keterampilan dan pengalaman Anda secara efektif. Dengan mengikuti struktur ini, Anda dapat memberikan contoh spesifik yang menunjukkan kemampuan Anda dan memberikan alasan kuat mengapa Anda ingin menjadi anggota tim perusahaan yang berharga.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Terkait wawancara perilaku, ada beberapa kesalahan umum yang harus dihindari oleh kandidat. Kesalahan-kesalahan ini dapat menggagalkan wawancara yang tadinya sulit dan mengubah tawaran pekerjaan potensial menjadi peluang yang terlewatkan. Berikut lima kesalahan paling umum, beserta tip tentang cara menghindarinya.
A. Menjadi Terlalu Umum
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan kandidat dalam wawancara perilaku adalah bersikap terlalu umum. Ketika diminta untuk menjelaskan saat mereka mengerjakan sebuah proyek, misalnya, kandidat mungkin memberikan gambaran umum tentang proyek tersebut tanpa menjelaskan secara spesifik. Hal ini dapat menyulitkan pewawancara untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kemampuan dan pengalaman kandidat.
Untuk menghindari kesalahan ini, para kandidat harus berusaha memberikan contoh spesifik dari pekerjaan mereka. Mereka harus menjelaskan proyek secara rinci, termasuk peran mereka dalam proyek, apa yang telah mereka capai, dan tantangan apa saja yang mereka hadapi selama proyek berlangsung. Hal ini akan membantu pewawancara mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang keterampilan dan pengalaman kandidat.
B. Tidak Jujur
Kejujuran sangat penting dalam wawancara kerja apa pun, namun sangat penting dalam wawancara perilaku. Pewawancara mencari kandidat yang dapat memberikan contoh nyata mengenai keterampilan dan pengalaman mereka, dan mereka tidak akan ragu untuk mengajukan pertanyaan lanjutan dan menyelidiki lebih dalam jika mereka mencurigai seorang kandidat tidak jujur.
Kandidat harus jujur mengenai pengalaman dan kemampuan mereka, meskipun mereka merasa bahwa mereka tidak sekuat yang mereka inginkan dalam bidang tertentu. Kejujuran akan selalu dihargai oleh pewawancara dan akan membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas.
C. Tidak Memberikan Perincian yang Cukup
Kesalahan umum lainnya yang dilakukan kandidat dalam wawancara perilaku adalah tidak memberikan detail yang cukup. Kandidat mungkin memberikan gambaran singkat mengenai situasi yang ada, namun gagal menjelaskan secara rinci apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka melakukannya, dan apa hasilnya.
Untuk menghindari kesalahan ini, kandidat harus memastikan untuk memberikan banyak detail saat menjawab pertanyaan perilaku. Mereka harus menjelaskan situasinya secara rinci, termasuk tantangan apa saja yang mereka hadapi dan cara mereka mengatasinya. Mereka juga harus menjelaskan peran mereka dalam situasi tersebut dan tindakan spesifik apa yang mereka ambil untuk mencapai hasil yang sukses.
D. Terlalu Fokus pada Tim
Meskipun kerja tim adalah keterampilan penting dalam pekerjaan apa pun, kandidat harus menghindari terlalu fokus pada tim dalam wawancara perilaku. Pewawancara mencari contoh keterampilan dan pengalaman kandidat, bukan keterampilan dan pengalaman tim secara keseluruhan.
Untuk menghindari kesalahan ini, para kandidat harus memastikan untuk fokus pada peran mereka sendiri dalam situasi tersebut. Mereka harus menjelaskan apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka berkontribusi terhadap kesuksesan tim, namun tidak boleh fokus secara eksklusif pada tim.
E. Tidak Mendemonstrasikan Keahlian Anda
Terakhir, kandidat harus menghindari kesalahan dengan tidak menunjukkan keahlian mereka dalam wawancara perilaku. Hal ini mungkin terjadi jika seorang kandidat merasa gugup atau tidak yakin tentang bagaimana menjawab sebuah pertanyaan.
Untuk menghindari kesalahan ini, kandidat harus mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk wawancara perilaku.
Tips Wawancara Perilaku yang Sukses
Dalam wawancara perilaku, persiapan adalah kuncinya. Berikut beberapa tip penting untuk membantu Anda menyelesaikan wawancara berikutnya:
A. Latih Jawaban Anda
Sebelum wawancara, luangkan waktu untuk meninjau pertanyaan perilaku umum dan berlatih menjawabnya. Gunakan metode STAR (Situasi, Tugas, Tindakan, Hasil) untuk menyusun tanggapan Anda dan mengkomunikasikan keterampilan dan pengalaman Anda secara efektif.
B. Tetap Fokus dan Tenang
Selama wawancara, penting untuk tetap fokus dan tenang. Ambil napas dalam-dalam beberapa kali, pertahankan postur tubuh yang baik, dan lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap hadir dan terlibat sepanjang wawancara.
C. Dengarkan baik-baik pertanyaannya
Perhatikan baik-baik pertanyaan yang diajukan dan pastikan Anda memahaminya. Jika Anda tidak yakin dengan suatu pertanyaan, jangan ragu untuk meminta klarifikasi. Luangkan waktu sejenak untuk mengumpulkan pemikiran Anda sebelum merespons.
D. Bersikap Otentik dan Alami
Pewawancara mencari kandidat yang asli dan autentik. Daripada mencoba memberikan tanggapan yang terekam atau tertulis, fokuslah untuk mengomunikasikan kekuatan, pengalaman, dan keterampilan alami Anda. Ini akan membantu Anda menonjol sebagai kandidat yang unik.
E. Tindak lanjut setelah Wawancara
Setelah wawancara, pastikan untuk menindaklanjuti dengan ucapan terima kasih atau email untuk menunjukkan penghargaan Anda atas kesempatan tersebut. Ini juga merupakan kesempatan bagus untuk mengulangi poin-poin penting yang Anda buat selama wawancara dan menyatakan minat Anda terhadap posisi tersebut.
Dengan mengikuti tip berikut, Anda dapat memastikan bahwa Anda sepenuhnya siap dan percaya diri untuk wawancara perilaku berikutnya. Ingatlah untuk tetap tenang, tetap fokus, dan jadilah diri sendiri!